PROBOLINGGO, beritalima.com — Tahun 2018 merupakan tahun politik di Indonesia, karena terdapat beberapa daerah yang menyelenggarakan pesta demokrasi berupa Pilkadal, dan salah satunya adalah Kota Probolinggo.
Lumbung Informasi Rakyat (Lsm Lira) sebagai Lembaga Swadaya Masyarakat terbesar di Indonesia, dengan memiliki jaringan dari Pusat hingga RT/RW dan mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) pada Tahun 2009 yang lalu.
Lsm Lira Kota Probolinggo beberapa saat yang lalu sudah gembar-gembor akan memberangkatkan kader terbaiknya untuk mendudukkan sebagai Walikota Probolinggo periode 2018 – 2023. Salah satu kader yang akan diusung melalui jalur Independent yaitu Suwito yang menjabat sebagai Asisten 1 DPD LIRA Kota Probolinggo.
Belakangan diketahui bahwa dukungan terhadap Lsm Lira terus berdatangan, hal itu dibuktikan dengan persyaratan foto copy KTP dan Pernyataan dukungan dari masyarakat terus mengalir ke kantor Lira, bahkan saat ini sudah mencapai hampir 20.000 KTP dari 16.000 yang dibutuhkan.
“Kami terus kebanjiran dukungan dari masyarakat, yang menginginkan perubahan di Kota Probolinggo” terang Louis Hariona Sekda Lira Kota Probolinggo ditemui dikantornya Senin (17/1).
Membanjirnya dukungan tersebut ditanggapi dengan serius oleh Tim 9 yang khusus dibentuk oleh DPD LIRA Kota Probolinggo dengan supervisi dan pengarahan langsung dari DPW LIRA JATIM, yaitu dengan melakukan kajian, penelitian, pemantapan sehingga betul betul siap untuk memenangkan Pilkadal Kota Probolinggo.
Dalam keputusan rapat Tim 9 diketahui bahwa ada beberapa masukan dari Masyarakat Kota Probolinggo, agar LSM LIRA membuka semacam konvensi terbuka untuk menentukan calon walikota yang akan diusung pada Pilwali 2018. “Kami menerima banyak aspirasi, agar membukan konvensi calon walikota Probolinggo” tegas Eko Walikota Lira Probolinggo yang juga sebagai ketua Tim 9 ini didampingi H.Usman anggota Tim 9 lainnya.
Eko menambahkan “saya masih menunggu petunjuk dari DPP dan DPW apakah kami harus membuka konvensi atau tidak, karena suara aspirasi masyarakat menginginkan begitu” sergah Eko pada wartawan.
Sekda Lira juga menambahkan “Kami juga tidak dapat mengesampingkan usulan dan aspirasi dari masyarakat, karena masyarakat menginginkan calon walikota terbaik bagi kota Probolinggo melalui Lsm Lira” pungkas Louis Hariona.
Seperti diketahui, bahwa Lsm Lira memiliki tim kajian internal yaitu Lira Institut sebagai lembaga survey independent yang menangani pemenangan calon Bupati, Walikota, Gubernur dan Presiden. Kajian dari Lira Institut inilah yang nantinya akan diserahkan kepada Tim 9 untuk menentukan siapa yang paling berpeluang untuk diusung Lsm Lira dalam gelaran Pilkada apabila Lsm Lira melakukan konvensi untuk menentukan calon walikota Probolinggo Tahun 2018, kita tunggu saja. (**)