Probolinggo, BeritaLima.com – Pemanfaatan limbah B3 fly ash sebagai bahan baku pembuatan Semen Bromo PT.Hajar Aswat Kabupaten Probolinggo terus mendapat sorotan dari penegak hukum.
Bermula adanya laporan secara resmi oleh DPC Lsm Penjara Probolinggo Raya terhadap PT. Hajar Aswat perusahaan semen bromo ke Polda Jatim. Karena diduga membuang limbah B3 tanpa izin.
Surat laporan di layangkan tertanggal 23/6/20 kepada Polda Jatim Cq.Dir krimsus Polda Jatim dan tembusan surat Mabes Polri, Kementerian Lingkungan Hidup RI, Polres Probolinggo, Bupati, DLH Provinsi, ESDM Provinsi Jatim.
Ketua DPC Lsm Penjara Probolinggo Raya menyampaikan kini laporanya sudah mendapatkan respon dari penegak hukum, dimana beberapa hari yang lalu saya mendapatkan informasi bahwa pihak Polda Jatim sudah turun kelokasi guna mengecek langsung serta melakukan pengambilan sample untuk di uji laboratorium,” ucap Damoanto.
Damoanto apresiasi terhadap penegak hukum Polda Jatim karena dengan cepat merespon surat yang di layangkan, saya akan terus pantau hasil uji laboratorium serta akan terus mengawal laporan ini,” tegasnya.
Awak media mendatangi pabrik semen untuk konfirmasi pemilik PT. Hajar Aswat berlokasi di Kecamatan Dringu, Kab.Probolinggo. dirinya menyangkal bahwa tumpukan yang ada di Desa karanggeger bukanlah limbah B3, namun limbah biasa yang sudah bercampur dengan tanah dan pasir,” jelas pria bernama H.matruki
Kami dari media mencoba menanyakan bahan baku pembuatan Semen Bromo, pihak pemilik menyampaikan bahan bakunya berasal dari Limbah B3 berupa fly ash PLTU Paiton dan Trass dengan takaran semen opc 75% fly ash 15% dan trass 10%,” imbuhnya.
Sedangkan yang kami buang di Desa karanggeger merupakan limbah produksi semen, bukan murni limbah B3 fly ash, sehingga tidak berbahaya dan berdampak kepada masyarakat dan lingkungan Mas,” tandasnya.
Untuk soal kedatangan penegak hukum Polda Jatim memang dibenarkan oleh pemilik perusahaan H.matruki, beberapa hari yang lalu memang ada polisi dari Polda sebanyak kurang lebih empat (4) orang, dia mampir ke pabrik sebentar langsung ke lokasi untuk mengambil sample guna melakukan uji laboratorium,” pungkas. (gus)