Politisi PDIP Ragukan Kesiapan Lahan Pertanian 30.000 Ha di Kalteng Dapat Ditanami 2020

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com– Politisi PDIP yang juga Ketua Komisi IV DPR RI dari Dapil I Provinsi Lampung, Sudin meragukan lahan sawah 30.000 hektar yang dicetak Pemerintahan Preisden Joko Widodo (Jokowi) dapat ditanami tahun ini.

“Saya sudah meninaju lahan 30.000 hektar tersebut awal tahun ini. Saya meragukan lahan tersebut dapat ditanami tahun ini, apalagi 2020 hanya tersisa kurang dari empat bulan lagi,” kata Sudin dalam keterangan pers yang diterima Beritalima.com, Rabu (16/9).

Saat Rapat Kerja Komisi IV DPR RI dengan Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo di Ruang Komisi IV Gedung Nusantara Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, awal pekan ini, pembantu Jokowi itu mengatakan, Kementan berupaya menyelesaikan mega proyek Food Estate 30.000 hektar di Kalimantan Tengah hingga akhir tahun ini. Intensifikasi lahan pertanian itu diharapkan dapat menyumbang produksi pangan Indonesia 2020.

Menanggapi pernyataan itu, jangan menyumbang produksi pangan, Sudin meragukan lahan pertanian tersebut sudah bisa ditanami tahun ini yang menyisakan kurang empat bulan lagi. “Lahan itu belum memiliki saluran irigasi Sudin yang layak pakai. Berdasarkan data yang didapat dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), irigasi di lahan itu baru bakal diperbaiki.

“Pak, saya pernah menengok ke sana. 30.000 Ha itu masih rusak berat setahun yang lalu. Ya. Januari atau Februari, saya sudah meninjau ke sana. Rusak berat, masih dalam perbaikan. Karenanya, saya tanyakan, apakah bisa ditanam 30.000 Ha? Pakai apa tanamnya? 30.000 Ha itu banyak lho. Kalau melibatkan tenaga kerja, itu mungkin puluhan ribu tenaga kerja. Apakah ada tenaga kerja di sana? Sedangkan tenaga kerja di sana itu kan sangat kekurangan,” tegas Sudin.

Sudin menekankan, Kementan tidak perlu memasang target yang muluk, agar bisa dicapai. Kalau ada yang tidak tercapai, itu pun tidak terlalu jauh dari target. “Ini yang jadi pertanyaan saya. Jangan target setinggi langit, pencapaian sekaki bukit. Saya nggak mau target terlalu tinggi, tiba-tiba enggak tercapai. Yang namanya enggak bagus siapa? Ya Menteri. Nanti rakyat tinggal menghujat, DPR-nya bodoh, mau saja dibohongi,” kritik Sudin.

Menjawab Sudin, Menteri Pertanian mengungkapkan lahan tersebut bisa mulai ditanami, pasalnya saluran irigasi primer, tersier dan sekundernya telah tersedia, tinggal manajemen in-out nya saja dari 30.000 Ha itu.

Terkait dengan SDM yang terlibat pada pengerjaan lahan insentifikasi tersebut, Syahrul menjelaskan, saat ini sudah ada tenaga kerja yang berasal dari petani transmigran dari Pulau Jawa, dan juga 300 orang Bintara Pembina Desa (Babinsa) TNI AD. “Dan, kami sediakan alat berat di sana, termasuk traktor yang sudah tersedia lebih dari 150 buah,” tandas Syahrul. (akhir)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait