Citizen Reporter
Laporan: Juliadri
Staf Humas Dirjen Penguatan Inovasi Kemenristekdikti RI
Pimpinan pondok pesantren Al-Mizan Cikole Pandeglang Banten, Drs. KH.Anang Azhare Alie, M.Pd.I menerima kedatangan Sesditjen Penguatan Inovas Kemenristekdikti Dr.Hadirin Suryanegara dan Wakil Rektor I Universitas Tirtayasa Dr. H. Fatah Sulaiman,S.T.,M.T, Kamis (24/8/2017).
Pada pertemuan itu membahas tentang potensi inovasi teknologi di pesantren. Areal pesantren seluas 8 hektar dengan 800 santri wanita, memiliki potensi sumber daya alam yang sudah dikembangankan menjadi inovasi teknologi.
Anang Azhare Alie, menambahkan tujuan di dirikan pesantren ini adalah mempersiapan santri untuk biasa bermanfaat bagi masyarakat. Inovasi yang ada di pesantren adalah Bio Gas dangan mengunakan bahan bakar dari kotoran manusia dan hewan.
Pengunaan potensi ini belum maksimal disebabkan para santri belum maksimal mengunakan WC umum sebagai bahan bakar bio gas.
Suwarno yang merintis energi bio gas di pesantren mengatakan guna mencapai hasil optimal dibutuhkan 500 santri perhari membuang kotoran baru dapat menghasilkan bio gas yang maksimal.
Sebelumnya awal uji coba pembuatan bio gas menggunakan kotoran sapi 2-3 kwintal hasilnya dapat memenuhi kebutuhan gas di pesantren terutama untuk memasak.
Sesditjen Penguatan Inovasi DR. Hadirin Suryanegara mengatakan data menunjukkan bahwa jumlah Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (PPBT) 2017, sebanyak 400 PPBT.
Pesantren juga merupakan entitas penting dalam tumbuhkembangnya PPBT di Indonesia. Sebanyak 20% dari jumlah itu akan dikembangkan di Pondok Pesantren,” imbuh Hadirin.
Hadirin menjelaskan bahwa Universitas Sultan Ageng Tirtayasa akan membantu dalam riset teknologinya karena sangat bermanfaat bagi masyarakat, khususnya masyarakat pesantren karena akan menghemat biaya gas.
Selain itu tujuan kami memilih pondok pesantren sebagai tempat implementasi hasil inovasi teknologi tersebut adalah dalam rangka alih teknologi guna meningkatkan ilmu pengetahuan serta membangun kewirausahaan di lingkungan ponpes, ujar Hadirin.