SANANA, beritalima.com – Proyek Pembangunan tembatan perahu di desa Buya , kecamatan Mangoli Selatan, Kabupaten Kepulaun Sula (Kepsul), Maluku Utara (Malut) diduga proyek siluman. Pasalnya, proyek tersebut tidak memiliki plang proyek (pappan nama), padahal pekerjaannya sudah berlanjut selama satu bulan.
Tentu hal itu, memicu dugaan pembangunan tambatan perahu yang dikerjakan sesuka hati itu, mulai dari alokasi nilai total anggaran, ukuran panjang, lebar dan tinggi tidak diketahui pasti. Karena tidak ada papan proyek agar diketahui publik.
Menurut Nawawi, saat disambangi wartawan, mengaku proyek itu tidak memiliki papan proyek. Selain itu juga, dalam waktu dekat ini akan disampaikan ke pihak rekanan, untuk secepatnya dipasang, apalagi setahunya anggarannya sekitar Rp 900 Juta
“Nanti disampaikan agar papan nama proyeknya segera dipasang,”ungkapnya.
Apalagi, para pekerja proyek itu tidak diketahui nilainya, hal itu juga mengundang reaksi warga yang turut ikut membantu mengerjakan proyek tambatan perahu itu.
Sedangkan amatan wartawan beritalima.com, dari bentuk pekerjaan, diduga tidak sesuai bestek, dan lagi pula dikerjakan dengan cara manual, dengan pertimbangan pasang surut air laut sering adanya gelombang tinggi, sehingga sangat berpengaruh di areal tambatan perahu tersebut. (ssd)