BANYUWANGI, beriralima.com – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Puan Maharani kunjungan kerja ke Banyuwangi, Jumat (12/11/2021).
Puan berkomitmen menyerap aspirasi para nelayan di Banyuwangi guna menampung permasalahan nelayan yang berlangsung di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Mandar.
“Saya ingin mengetahui apa saja kebutuhan dan permasalahan nelayan yang ada di sini. Saya minta bapak ibuk nelayan untuk menyampaikan masalah-masalahnya selama ini,” ucap Puan.
Dalam kunjungan kerjanya nya Puan didampingi Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati, serta Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.
Puan menyebut, Indonesia adalah negara maritim yang sangat besar, terdiri dari 17 ribu pulau, semua penuh kekayaan alamnya.
“Disini (Banyuwangi) saja saya lihat ada berbagai macam kerang. Ada kerang bambu, kerang hijau, kerang kipas, kemudian cuminya segar-segar, ikannya juga bermacam-macam,” ucap Puan.
Masih Puan, tentu saja ini menunjukkan bahwa alam Indonesia sangat kaya, yang bisa dinikmati. Meski begitu Puan mengajak para nelayan agar menjaga ekosistem laut saat mencari ikan.
“Tentu saja harus kita jaga. Jadi nelayan-nelayan ketika menangkap ikan jangan kemudian merusak alam yang ada di Banyuwangi,” pintanya.
Kata Puan, kedatangannya ke Banyuwangi memiliki harapan besar. Ia ingin melihat Banyuwangi lebih baik kedepannya.
Sementara dalam dialog yang dimoderatori Bupati Banyuwangu Ipuk Fiestiandani, nelayan menyampaikan berbagai persoalan yang dihadapi.
Seperti Rahmat Sukardi Ketua KUB Pondok Layar Kampung Mandar, yang menyampaikan keluhan terkait petugas Pertamina yang mewajibkan nelayan harus membeli Pertamax untuk bahan bakar perahu.
“Kami ini nelayan kecil dengan pendapatan yang kecil pula. Sangat keberatan apabila diwajibkan membeli Pertamax, tidak bisa membeli pertalite,” kata Sukardi.
Mendapat keluhan itu, Puan langsung meminta Menteri Trenggono untuk menjawab dan memberikan solusi persoalan tersebut. “Silakan Pak Menteri, ini harus ada solusinya untuk nelayan kecil,” kata Puan.
Terkait persoalan tersebut, Menteri Trenggono mengatakan akan koordinasi untuk mendapat solusi dengan Pertamina. “Saya intens pertemuan dengan Pertamina. Bisa nanti subsidi BBM untuk nelayan lewat koperasi nelayan. Kita berharap subsidi BBM tidak berupa barang, melainkan berupa uang,” kata Trenggono.
“Dalam waktu dekat kami akan lakukan survei kepada nelayan di Banyuwangi, agar bantuan yang kita hadirkan tepat sasaran. Kita survei kebutuhannya apa saja,” tambah Trenggono.
Nelayan lainnya, Helmi Tri Sulhadi, Ketua KUB Pantai Marina, menyampaikan keinginan kelompoknya untuk membuka destinasi wisata kuliner tengah laut. “Kami sudah mencoba kuliner tengah laut, sangat bagus viewnya. Jadi nelayan bisa menawarkan pengalaman kuliner ikan di tengah laut,” kata Helmi.
Terkait permintaan nelayan tersebut, Puan sangat mengapresiasi. “Kreatif sekali, langkah itu bisa meningkatkan pendapatan nelayan,” ujarnya.
Menteri KKP Trenggono pun menyiapkan program dukungan terkait aspirasi tersebut. “Kami saat ini mengajukan kepada kejaksaan agar kapal-kapal ilegal fishing yang ditangkap bisa diserahkan untuk dikelola kementerian. Kapal-kapal tersebut nantinya bisa diserahkan ke nelayan Banyuwangi untuk dikelola menjadi sarana kuliner di tengah laut,” jelas Trenggono.
Tidak hanya nelayan, istri nelayan juga menyampaikan keinginannya. Seperti Rabiyatullah, istri nelayan Muncar, meminta agar istri-istri nelayan bisa lebih mandiri tidak hanya mengandalkan hasil tangkapan ikan suami.
“Luar biasa Ibu-Ibu istri nelayan ini punya keinginan kuat untuk memperkuat kemandirian ekonomi keluarga. Saya akan minta kementerian terkait membantu pemberdayaan perempuan pesisir di sini,”
Menteri Bintang Puspayoga pun langsung menyiapkan langkah untuk pemberdayaan kaum perempuan Banyuwangi.
“Nanti kita bisa bekerja sama dengan Pemkab Banyuwangi untuk memberikan pelatihan dan pendampingan kepada istri nelayan,” kata Menteri Bintang.
Sementara Bupati Ipuk berterima kasih atas perhatian dari pemerintah pusat dan DPR RI kepada Banyuwangi. “Terima kasih kepada Mbak Puan dan para menteri, yang terus memberikan perhatian dan bantuan pada Banyuwangi,” kata Ipuk.
“Kami happy sekali dengan model yang dikerjakan Mbak Puan, yang langsung turun ke bawah dan mencarikan solusi bagi warga kami,” imbuh Ipuk.
Dalam kesempatan itu, Puan juga menyerahkan bantuan berupa sembako sebanyak 1.500 paket, alat tangkap sebanyak 30 paket, permodalan perikanan tangkap Rp450 juta. (bi)