WONOSOBO, beritalima.com – Komisi A DPRD Wonosobo melakukan bimbingan tekhnis pengembangan kewirausahaan pemberdayaan masyarakat, membangun jiwa wirausaha memercepat kemampuan masyarakat Kabupaten Wonosobo tahun 2018 di gedung pertemuan balai desa Lipursari kecamatan Leksono Sabtu (8/12) dihadiri ketua komisi A DPRD, Pemerintah Desa, BPD dan puluhan masyarakat Lipursari.
Ketua Komisi A DPRD Wonosobo, Suwondo Yudistiro S. Sos, M.Ag menjelaskan dari komisi A menganggarkan di Dinas Sosial pemberdayaan masyrakat dan desa untuk kegiatan bimbingan tekhnis mengembangkan kewirausahaan desa yang dilaksanakan di 12 tempat dengan peserta sekali pertemuan kurang lebih 80 peserta dan dalam 1 bulan memberikan pembinaan dan motivasi kepada 960 orang. dengan kegiatan Bintek wirausaha desa ini akan tumbuh jiwa wirausaha dikalangan masyarakat generasi muda sehingga bisa mempercepat kemajuan desa.
Tambah dia, dari 74.743 desa hanya 8400 kelurahan di Indonesia, masyarakat harus bisa memajukan bangsa ini dengan memulai membangkitkan kewirausahaan dimana masyarakat harus bekerja mengembangkan ide – ide kreatif dan mampu menggali potensi yang ada di desa. “Karena itu masyarakat harus di suport untuk memanfaatkan potensi sumber alam ini untuk meningkatkan taraf hidup mereka dan perekonomianya.” Jelas Suwondo.
Sementara Sekdes Lipursari, Zuher memaparkan dengan kegiatan ini bisa menumbuhkan minat kewirausahaan ekonomi di masyarakat, tentunya secara ekonomi akan memperkuat desa ini, banyak potensi – potensi Lokal yang perlu kita kembangkan dengan kegiatan kepariwisataan, home industri dan yang lainya.
Di tahun ini, imbuh Zuher, pemdes Lipursari fokus mengadakan pelatihan bekerjasama dengan kementerian tenaga kerja dan transmigrasi. kebetulan di desa Lipursari Sebagai barat projek desmigratif desa buruh migran produktif bagaimana nanti diharapkan bagi pekerja di luar sana ketika pulang bisa memanfaatkan hasilnya untuk modal menjalankan berwirausaha di desanya agar tidak sia – sia, banyak kegiatan potensi lokal home industri di Lipursari salah satunya merk pengolahan singkong yang sudah go Internasional.
“Produk tersebut adalah tiwul yang dikemas secara instan serta jenis criping dan yang lainya.” Kata Sekdes ini.
Dilain pihak Hardi warga masyarakat Lipursari sangat berterima kasih atas bimbingan yang diberikan dari pemerintqh.
“Adanya pembinaan yang sudah dilakukan selama ini dapat mengubah pola-pila berwira usaha yang secara tradisional menuju usaha modern.” Ucapnya.
“Hqrwpqn kami dengan perubahan tersebut desa inindapat menjadi desa swasembada.” Harap Hardi. (Budi)