WONOSOBO, beritalima.com | Penerbangan balon udara tradiisional merupakan tradisi dan kebudayaan masyarakat Wonosobo. Jika dibiarkan dalam menerbangkan secara liar maka akan mengganggu penerbangan pesawat namun disisi lain sebagai tradisi kebudayaan harus tetap dilestarikan. Dengan pertimbangan tersebut Dinas Pariwisata dan Kebudayaan kabupaten Wonosobo bekerjasama dengan instansi lain yang didukung Air Nav mengadakan festival Java Balloon Attaction Sindoro Sumbing di lapangan desa Pagerejo kecamatan Kertek pada Sabtu (15/6).
Dikatakan Kepala Disparbud Wonosobo tradisi terbangkan balon di kabupaten ini biasanya dilakukan h+2 – h+7 lebaran secara liar.
“Saat sekarang, hal tersebut dapat mengganggu rute pesawat terbang sehingga membahayakan pesawat yang lewat.” Kata Drs. One Andang Wardoyo, M.Si.
Sebelum festival ini dilangsungkan, pihaknya bersama dengan Polres dan Kodim Wonosobo telah melakukan sosialisasi mengenai balon udara.
“Sebelumnya telah kita sosiaisasikan mengenai hal ini. Sementara pada acara ini, para peserta kita berikan stimulan sebesar Rp. 500.000, 00 juga door prize dan bagi yang juara kita berikan hadiah.” Tambah Andang.
Pada kesempatan tersebut Dandim Wonosobo juga mengapresiasi adanya budaya ini namun ditekankan untuk tidak mengganggu keselamatan dan penerbangan pesawat terbang.
“Dulu tidak ada masalah bila terbangkan balon udara, namun saat sekarang jauh beda karena pesawat terbang semakin banyak yang lewat.” Kata Letkol Czi Fauzan Fadli, S.E.
Festival ini, tambahnya, sebagai wadah para pecinta balon udara dalam menyalurkan hobinya, meningkatkan keselamatan bersama khususnya penerbangan dan budaya yang ada tetap lestari tidak hilang.
Dia juga berharap tahun depan disetiap kecamatan juga mengadakan kegiatan seperti ini guna hobi penggemar balon dapat tersalurkan.
Dukungan festival ini juga datang Kapolres Wonosobo pasalnya kreatifitas penggemar balon dapat tersalurkan sesuai dengan ketentuan berlaku.
“Balon yang ditambatkan akan lebih aman dan tidak terbang bebas sehingga tradisi tetap lestari dan tidak mengancam keselamatan penerbangan.” Kata AKBP Abdul Waras.
Di lokasi yang sama, Direktur Keselamatan, Keamanan dan Standarisasi AirNAv Indonesia, Yurlis Hasibuan menyebutkan festival kali ini diikuti lebih banyak dibandingkan tahun lalu.
“Pesertanya sejumlah 106 ditambah lagi dengan 13 balon exhibitor dari sponsor event ini,” kata dia.
Diperkirakan sebanyak 10.000 orang penonton memadati lokasi lomba Selain dari Wonosobo para peserta juga datang dari kabupaten lain, diantaranya Magelang, Pekalongan dan Jogyakarta. (Budi/Kiram)