SURABAYA, Beritalima.com |
Universitas Airlangga (UNAIR) mengukuhkan 1381 Mahasiswa Baru Program Pendidikan Doktor, Magister, Spesialis, dan Profesi semester ganjil Tahun Akademik 2021/2022. Pengukuhan dilakukan secara daring dan luring dengan beberapa perwakilan mahasiswa baru di Aula Garuda Mukti Kampus C pada Senin (6/9/2021).
Dalam kesempatan itu, Rektor UNAIR Prof. Dr. Mohammad Nasih, SE., MT., Ak mengucapkan selamat kepada mahasiswa yang baru saja dikukuhkan. Mahasiswa baru diharapkan mampu menerapkan nilai excellence with morality yang kemudian diterapkan dengan sikap yang HEBAT, yaitu Humble, Excellence, Brave, Agile, dan Transcendence.
“Saat ini anda ini masuk dalam kawah candradimuka untuk bersama-sama memproses diri dalam bimbingan dan arahan dari para dosen serta dukungan dari tenaga kependidikan yang kita punya untuk bersama-sama mengembangkan ilmu pengetahuan,” tuturnya.
Menurutnya, tidak semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk menikmati pembelajaran dan menjadi bagian dari Universitas Airlangga. Rektor mengajak mahasiswa untuk memanfaatkan kesempatan emas dengan bersungguh-sungguh mengembangkan ilmu pengetahuan dan profesionalisme untuk kemaslahatan umat manusia.
“Menjadi bagian dari UNAIR adalah anugerah yang sangat luar biasa, secara otomatis kalian juga bagian dari warga kampus kelas dunia. Perlu diketahui bahwa UNAIR kali ini berada pada posisi 465 terbaik dunia versi QS World University Ranking,” terang Prof Nasih.
Rektor optimis dan berharap bahwa dengan adanya mahasiswa baru, akan memperkuat posisi Universitas Airlangga dalam perangkingan selanjutnya hingga masuk 300 dunia. Capaian 465 tidaklah mudah untuk dicapai, dan itu semua mencerminkan kesungguhan, tekad dan memberikan yang terbaik bagi nusa,bangsa, dan negara.
“Dalam beberapa capaian yang lain, kita tahu bahwa UNAIR dalam academic reputation berada pada posisi 310 naik 40 point dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara pada employer reputation berada pada posisi 176 yang berarti naik 96 point dibandingkan tahun sebelumnya. Dengan adanya kalian ini, mari kita perkuat dua indikator ini,” ungkapnya.
Di akhir, Prof Nasih menjelaskan bahwa studi di tingkat pascasarjana, memiliki perbedaan fokus dengan studi sarjana. Ketika program sarjana, mahasiswa dituntut untuk menguasai kemampuan inti dalam berbagai macam profesi. Namun saat menjadi mahasiswa program doktor, magister, spesialis dan profesi, mahasiswa dituntut untuk terus mengembangkan ilmu pengetahuan yang sudah diperoleh di jenjang S1.
“Kreatifitas dan dorongan untuk berinovasi serta melakukan riset dan penelitian menjadi kewajiban utama. Dalam program pascasarjana, riset menjadi point atau SKS utama dalam proses pembelajaran. Sehingga, seluruh perkuliahan dan mata kuliah pra tesis akan diarahkan untuk menunjang tesis Anda,” jelasnya.
Sebelum menutup sambutannya, Rektor menyapa beberapa mahasiswa dari berbagai wilayah di dunia. Mulai dari mahasiswa asal Manado, Aceh, Tanjung Pinang, Papua, hingga Yaman. (Yul)