Kehadiran Asosiasi Pergruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI), belum terasakan secara maksimal fungsi dan perannya di kalangan kampus Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang berada di wilayah kerjanya.
Demikian ditegaskan Rektor Unasman Polman Sulawesi Barat, Dra. Chuduriah Sahabuddin, M.Si, Minggu, (16/10/2016).
Dijelaskan, selain fungsi dan perannya belum membawa pengaruh bagi PTS, organisasi ini juga belum tersosialisasi secara baik di tengah masyarakat termasuk komunikasi dengan pemerintah daerah di Sulawesi Barat, tegas Dosen Dipekerjakan Kopertis (DPK) di Unasman Polman ini.
Muswil V Aptisi Wilayah IX-A Sulawesi digelar di Hotel Clarion Makassar, Sabtu-Munggu (22-23/10/2016), diharap dapat memilih ketua baru yang mampu memenej organisasi sehingga peran dan fungsi APTISI dapat terealisasi secara baik, tandas kandidat doktor sosiologi politik PPs-UNM ini.
Sesuai dengan AD/ART, APTISI mewakili aspirasi lebih dari 3000 Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Indonesia, selain itu juga berkomitmen menyusun program untuk memajukan PTS dan pendidikan nasional.
Pada sisi lain juga memposisikan diri sebagai mitra kritis pemerintah dalam pembangunan bangsa, baik berkaitan dengan masalah pendidikan maupun masalah sosial kemasyarakatan lainnya, ungkap magister komunikasi PPs-Unhas ini. (yahya)
Ketgam:
Rektor Unasman Polman Sulbar, Chuduriah Sahabuddin (kiri) bersama Mensekneg, Pramono Anung dan Menteri Hukham, Yosanna Laoly, saat menghadiri acara di Balli beberapa waktu lalu. (foto:ist)