JAKARTA, beritalima.com – Ketua Panitia Silaturahmi Pengurus Masjid dan Mushalah Se – Jakarta Utara, KH. Nur Alam di Pendopo VI, Gedung Jakarta Dakwah Centre, Jalan Cipeucang II, No.12, Koja, Tanjung Priok, Jakarta Utara mengatakan sepenuhnya mendukung Calon Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan, P.hD
“Sifatnya rasional, perlu dimakkumi bahwa Anis punya pandangan bahwa Anis punya pasangan yang serasi. Dan pasangan Anis – Sandi pun, sangat mendekati jiwa yang tidak berpengaruh melainkan berpikir jernih untuk umat. Ini disebut peradaban,” pungkas penceramah, Sabtu (4/3/2017) di Pendopo VI.
Dengan tekat bulat dan konsistensi terhadap dirinya yang akan memenangkan Calon Gubernur DKI itu, Ia bersama seluruh Pengurus Masjid dan Mushalah se – Jakarta Utara melakukan Deklarasi Dukungan Relawan AHY untuk Anies – Sandi bersama Cagub DKI Jakarta Anies Baswedan.
Lebih lanjut dikatakan Nur Alam, soal suara yang beredar untuk melemahkan pasangan Anies Baswedan – Sandiaga Uno agar tidak terpilih. Ia menyatakan bahwa opini yang tengah dibangun, itu trik mereka untuk menjatuhkan lawan. Tapi diterangkan KH. Nur Alam, untuk memutarbalikan fakta, dari pihaknya menurutnya punya cara – cara tersendiri.
Sementara Syarief fungsionaris dari partai Gerindra, mendukung Panitia Silaturahmi Pengurus Masjid dan Mushalah Se – Jakarta Utara, melakukan deklarasi untuk mendukung calon gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Yang terpenting menuutnya para realawan di Kecamatan Koja menjaga gawang di lingkungan TPS masing – masing.
Dan memberi tahu para Ustadz dan para ulama agar jangan sampai terulang kembali, melainkan harus memilih jalan yang benar dan lurus agar supaya para relawan memiliki basic di lingkungan masing – masing.
Lebih jauh dijelaskan Fungsionaris Gerindra, bahwa semua para kyai, habib dan para ulama untuk dapat menyiarkan agama yang betul – betul diridloi oleh Allah. Kendati ini bukan kepentingan agama dan golongan melainkan untuk kembali ke jalan yang benar.
Hal lain diingatkan Syarief, bahwa isu yang dpegang oleh rival politik pasangan calon gubernur DKI, adalah trik propaganda untuk membangun opini. Dan memasukkan provokator – provokatornya sampai sedalam – dalamnya. Sehingga dari pihak Anies dapat mencegah provokator yang terus membuatr opini – opini baru.
“Anies Baswedan tidak mencalonkan sebagai gubernur akan tetapi dicalonkan oleh tokoh – tokoh ulama,” ujarnya. dedy mulyadi