SANANA,beritalima,com Proyek pembongkaran ruas jalan Dofa – Auponia,paket Johor,kecamatan mangole barat , kabupaten Kepulaun Sula (Kep,Sul), Maluku Utara (Malut), tahun anggaran 2016 dengan pagu senilai Rp.6.238.396.000.
dikerjakan oleh CV. Cipta Kaya Perkasa. Kini dikeluhkan oleh warga setempat sebagai pemilik lahan tersebut. Pasalnya, proses pembongkaran adanya perjanjian ganti rugi tanaman.
Pembongkaran ruas jalan itu, banyak lahan dan tanaman warga tidak diganti. Sehingga dengan begitu, pemilik lahan sangat mengharapkan adanya perhatian serius Pemerintah maluku utara. Karena tanaman seperti kelapa,pala, cengke dan kasbi telah digusur.”saya punya tanaman yang dilahannya. Seperti, kelapa , pala , cengke dan lain-lain pun ikut tergusur, karena kebun kami menjadi harapan memenuhi kebutuhan,”ungkap salah seorang warga Dofa dan Johar hingga sekarang belum di bayar,Kasman Sapsuha(65), Senin (6/3).
Lanjut Kasman, ketika pembongkaran kebun yang dibuat jalan tersebut,ia telah menegurnya tetapi mereka (kontraktor) tidak bisa mengambil langka karena fokus pada pembongkaran jalan desa Dofa– desa johor Selain itu,Apabila tidak terjadi kesepakatan mengenai besarnya ganti rugi apakah kami tetap akan digusur paksa, karena proyek tersebut dikategorikan atas nama untuk kepentingan umum. Untuk itu, pihak Pemerintah maluku utara harus menyelesaikan masalah tersebut.Sebab, lanjut Kasman, sudah berapa bulan terakhir, sudah ada pertemuan,tapi saya kurang puas dengan tenaga saya selama bertahun-tahun,sebaba tidak ada ganti rugi tanaman saya,memang untuk kepentingan umum,tapi seharus nya tanaman saya harus di bayar.
Hal serupa juga disampaikan oleh Usman Desa Johor , pihaknya berharap ini menjadi perhatian serius Gubernur Maluku utara Kh.Abdl Gani Kasuba dalam permasalahan ini.
Hingga berita ini dinaikan belum dapat konformasi dari kepala wilayah kecamatan mangole barat dan kepala desa camat dan kepala desa(@dino)
