Resmi Dibuka Jalur Pendakian Gunung Bismo

  • Whatsapp

WONOSOBO, beritalima.com | Kabar menggembirakan bagi para pecinta alam khususnya para pendaki gunung. Pasalnya pada Sabtu, 20 Juli 2019 beberapa hari lalu telah dibuka secara resmi jalur pendakian Gunung Bismo.

Gubernur Jateng secara resmi membuka jalur tersebut di lapangan dusun Silandak desa Slukatan kecamatan Mojotengah.

Bacaan Lainnya

Seperti diketahui bahwa sebenarnya jalur pendakian tersebut selama lima tahun belakangan sudah dipergunakan.

“Dengan dibukanya secara resmi diharapkan nantinya akan dikelola dengan baik dan profesional.” harap Ganjar Pranowo.

Pada acara yang digelar Lembaga Desa Masyarakat Hutan (LMDH .red) Merdi Makmur ini diketahui bahwa jalur pendakian Gunung Bismo memiliki 5 pos hingga di puncaknya di ketinggian 2.365 m dpl.

Keempat pos tersebut yaitu Pos 1 (Pertama) Batas Hutan Dewabrata, Pos 2 (Dua) Hutan Pakis Ganggaputra, Pos 3 (Tiga) Sigandul Pitamaha, Pos 4 (Empat) Camp Area Swetaria. Tiap pos memiliki bentang alam dan pemandangan yang berbeda-beda sehingga para pendaki dapat menikmati suasana alam yang berbeda-beda pula.

Pos 1 memiliki panjang 2 km sepanjang perjalanan para pendaki akan melewati kebun sayur dan ketika samapi di batas Hutan Dewabrata nampak rimbunan ilalang berwarna kuning kehijauan.

Pos 2 jalurnya mulai menantang karena berupa tanah basah, licin dan kontur tanah miring terjal. Jalur sepanjang 750 m ini pendaki akan melewati hutan pakis dan ilalang. Di sini pula area kemah yang disarankan oleh pengelola.

Pos 3 kondisi jalannya memiliki kontur tanah yang lebih miring dan terjal. Setelah melampui jalur sepanjng 400 m pendaki disuguhi panorama hamparan ilalang dan beberapa pohon cemara.

Pos pendakian 4 yang berjarak 500 m dari pos 3 tingkat kesulitannya lebih tinggi lagi. Semak belukar masih memenuhi jalur ini.

Kelelahan para pendaki akan terbayarkan karena akan menikmati landscape rindangnya hutan di sepanjang perjalanan. Bila beruntung akan melihat keberadaan kawanan lutung hitam Jawa. Di sinilah para pendaki dapat berkemah sebelum mencapai puncak.

Pos terakhir dilalui 400 m dari pos sebelumnya. Di pos ini diperlukan kewaspadaan tinggi karena jalan yang dilaluinya hanya selebar setengah meter dan di kanan kirinya jurang.

Sesampai di puncak gunung, pemandangan eksotis atas awan dan gunung sekitar akan nampak. Telaga Menjer dan kota Wonosobo juga terlihat dari sini.

Pada kesempatan tersebut Ganjar Pranowo mengingatkan akan potensi dan dampak dari pendakian gunung, terutama dalam hal keamanan dan keselamatan dalam kegiatan pendakian.

“Ingat, bagi pendaki harus lapor petugas di pos dan petugas harus mencatatnya. Perlengkapannya harus memenuhi unsur safety. Dan tak kalah pentingnya adalah kebersihan kawasan pendakian harus selalu terjaga.” ingat Gubernur Jateng ini.

Wakil Bupati Wonosobo menambahkan pihaknya mengapresiasi kreatifitas kegiatan pendakian Gunung Bismo melalui rute Slukatan.

“Kami berharap kegiatan ini dapat mendorong tumbuhnya ekonomu masyarakat sehingga kesejahteraan pun akan meningkat.” pungkas Agus.

Sementara itu salah pecinta alam dari Surabaya, Jatim dirinya merasa senang mengetahui dibukanya jalur ke puncak Gunung Bismo.

“Suatu saat kami akan ke sana untuk muncak.” kata Asraf ketika diberitahu jalur tersebut, Rabu (24/7). (Budi Edi)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *