SURABAYA, beritalima.com – Ribuan masyarakat ikut menyaksikan upacara Penurunan Bendera Sang Merah Putih di Halaman Gedung Negara Grahadi, Jumat (17/8) petang, upacara yang mengakhiri rangkaian peringatan HUT ke-73 Proklamasi Kemerdekaan RI di tingkat provinsi Jawa Timur.
Gubernur Jawa Timur Dr. H. Soekarwo bertindak selaku inspektur upacara, dan menerima Bendera Merah Putih yang diturunkan oleh Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) yang selanjutnya disimpan dan dikibarkan kembali pada peringatan HUT Proklamasi Kemerdekaan RI tahun depan. Paskibraka beranggotakan 74 pelajar SMA putra dan putri berprestasi di Jatim, terdiri dari tiga kelompok, yaitu kelompok 17, 8, dan 45.
Sementara, peserta upacara merupakan pasukan lintas instansi, diantaranya 1 unit Korsik Pemprov Jatim, masing-masing 1 Peleton pasukan TNI AD, TNI AL, TNI AU, perwakikan ASN Disperindag Prov. Jatim, Dispora Prov. Jatim, Kominfo Prov. Jatim, Dinas Kehutanan Jatim, dan 2 peleton ormas.kepemudaan.
Dramatari Kolosal Tri Bhuwana Tunggadewi
Acara tambahan menjelang dilaksanakannya upacara penurunan bendera memberikan kemeriahan tersendiri pada acara ini, yaitu penampilan dramatari kolosal serta tampilan paduan suara siswa-siswi SMA gabungan di Jatim. Pagelaran drama tari kolosal dipersembahkan Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta Surabaya dengan tema “Tri Bhuwana Wijaya Tunggadewi Senopati Majapahit”, yang menampilkan kisah Tri Bhuwana Wijaya Tunggadewi Senopati Majapahit yang berhasil memakmurkan tlatah Majapahit.
Kemakmuran Kerjaaan Majapahit ini tak lepas dari kolaborasi apik antara Tri Bhuwana yang dibantu Aria Wiraraja dari Madura, senopati Nambi, serta Raden Wijaya. Kerjasama keempatnya berhasil menciptakan sistem perdagangan yang sangat kuat, dan ditempa dengan teknologi maritim, sehingga menjadikan Kerajaan Majapahit semakin dikenal oleh dunia.
Penampil terakhir acara tambahan sebelum Penurunan Bendera adalah kelompok paduan suara yang beranggotakan seribu siswa-siswi gabungan SMA se-Jatim. Diantaranya SMA Taruna Angkasa Madiun, SMAN 1 Pasuruan, SMA 1 Sooko Mojokerto, SMANU 1 Gresik, SMAN 1 Kamal, SMAN 1 Sidoarjo, MAN Sidoarjo, SMAN 2 Surabaya, SMAN 3 Surabaya, SMAN 14 Surabaya, SMAN 21 Surabaya, SMA Khodijah Surabaya, SMA Muhammadiyah 4 Surabaya, SMA Muhammadiyah 10 Surabaya, dan SMAK St. Louis Surabaya. Kelompok paduan suara ini mengalunkan tiga buah lagu yaitu Duo Jatim Duo Sunda, Bendera, dan Marilah Kemari.
Pemberian Penghargaan
Sebelum penurunan bendera Merah Putih ini, Gubernur Jawa Timur, Dr. H. Soekarwo juga berkesempatan menyerahkan penghargaan secara simbolis kepada para pemenang lomba tingkat prov. Jatim, diantaranya karya tulis ilmiah, kegiatan konservasi dan wisata alam tahun 2018. Juga, kader pemberdayaan, masyarakat berprestasi Prov. Jatim Tahun 2018, lomba pengelolaan pasar desa Prov. Jatim tahun 2018, serta lomba desa dan kelurahan Prov. Jatim Tahun 2018.
Dalam kesempatan sama, Pakde Karwo juga menandatangani naskah peresmian tiga ruang pertemuan di Gedung Negara Grahadi, berlokasi di sudut barat, tengah dan timur. Ruang barat dinamai ruangan Singosari, tengah ruang Wilwatikta, dan ruang sisi timur dinamai ruang Kahuripan. Ketiga ruangan tersebut dipergunakan untuk kegiatan atau acara-acara kenegaraan.
Upacara penurunan bendera ini dihadiri sekitar 4.900 undangan dari berbagai kalangan,diantaranya istri Gubernur Jatim, Dra. Hj. Nina Kirana Soekarwo, M.Si, Penjabat (Pj) Sekdaprov Jatim, Dr. Ir. Djumadi, M.MT beserta istri, jajaran Forpimda Jatim beserta istri, para kepala OPD di lingkup Pemprov Jatim, para kepala instansi vertikal di Jatim, perwira menengah TNI/Polri. Juga, pimpinan perbankan pemerintah dan swasta, perhotelan, BUMN, BUMD, Perum, Perjan, dan PT. Para tokoh agama, tokoh masyarakat, lembaga agama, organisasi profesi. Selain itu, juga perwakila organisasi pemuda, BEM PTN dan PTS, para perintis kemerdekaan, janda perintis kemerdekaan, dan pimpinan media cetak dan elektronik. (rr)