Ribuan Santri Peringati Hari Santri Nasional, Bupati Bangkalan: Jangan Malu Jadi Santri

  • Whatsapp

BANGKALAN, Beritalima.com- Ribuan santri memadati lapangan alun-alun kota Bangkalan, Senin (22/10/2018). Mereka datang untuk melaksanakan apel Hari Santri Nasional (HSN).

Peringatan HSN jatuh pada 22 Oktober setelah ditetapkan oleh pemerintah. Ribuan santri yang mengikuti apel berasal dari berbagai pesantren di Bangkalan.

Adapun pembina apel adalah Bupati Bangkalan R. Abdul Latif Amin Imron. Apel dimulai sekitar pukul 08:30 WIB berpakaian ciri khas santri yaitu sarung, baju koko putih dan songko’.

Bupati Ra Latif mengatakan moments hari santri untuk dijadikan sebuah penghormatan atas peran dan perjuangan para kiai dan para santri dimasa perjuangan kemerdekaan dan masa mempertahankan kemerdekaan negara kesatuan republik indonesia.

“Para kiai dan santri telah membuktikan, selalu berada digarda terdepan dalam sejarah dalam memperjuangkan kemerdekaan bersama seluruh komponen lainnya,” ungkap Ra Latif saat sambutan.

Ra Latif menjelaskan, peringatan hari santri ini merupakan bentuk aktualisasi dan penghormatan dari seluruh bangsa dan negara atas peran para kiai dan santri dimasa perjuangan dan dimasa mempertahankan kemerdekaan RI.

“Oleh karenanya peringatan hari santri nasional ditetapkan pada tanggal 22 oktober sebagai tonggak sejarah pada perjuangan para kiai dan santri dimasa perjuangan kemerdekaan. Karena pada tanggal 22 oktober 1945 para kiyai se-Jawa dan se-Madura yang dimotori oleh KH. Hasyim Asy’ari yang disebut resolusi jihad,” jelasnya.

“Maka jangan pernah malu jadi santri,” imbuhnya.

Ketua Rabithah Ma’ahid Islamiyyah (RMI), R.KH Nasih Aschal mengapresiasi terhadap pemerintahan Jokowi-JK yang telah memgakui dan menetapkan Hari Santri Nasional.

“Pemerintah telah mengakui keberadaan pesantren dan santri, tentu ini menjadi pemicu santri millenial untuk tidak berdiam diri dalam upaya membangun bangsa,” kata Ra Nasih sapaanya.

Oleh karena itu, Ra Nasih berharap dengan peringatan HSN ini mendorong semangat para santri untuk menimba ilmu dan berkarya.

“Konteksnya untuk membangun bangsa dan negeri ini,” tandasnya. (Rus)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *