JAILOLO, beritalima.com – Festival Teluk Jailolo (FTJ) ke X tahun 2018, dihari ke empat digelar ritual upacara tradisi bersih laut (Sigofi Ngolo) dan berziarah ke tempat keramat untuk memberikan penghormatan kepada leluhur, yang dilakukan secara sakral dan unik.
Upacara menggunakan puluhan perahu kora – kora, mengitari Pulau Babua sebanyak tiga kali dengan iring-iringan kapal hias diiringi dengan tabuhan irama musik tradisional dan doa yang dipimpin Sultan Jailolo Ahmad Abdullah Hariyanto Sjah.
Setelah mengitari pulau babua, kemudian menghampiri tanjung naga tepat di Desa Mutui, sambil berlalu menuju keramat koma tepat di muara desa Tuada untuk berziarah.
Sekertaris Kesultanan Jailolo Awat Lolori kepada, Kamis (3/5/2018), menjelaskan, Ritual Sigofi Ngolo atau membersihkan laut dan berziarah ke keramat. Yang mengandung arti untuk menjauhkan segala musibah. Karena pada jaman penjajahan Belanda diwaktu itu, mayat – mayat berhamburan di laut Jailolo, tepat di pulau babua. Sehingga Sigofi Ngolo juga merupakan penghormatan pada leluhur juga meminta ijin kepada alam untuk memulai perayaan dengan niat yang tulus.
Sementara Kadis Pariwisata Halbar, Fenny Kiat, disela-sela pelaksanaan kegiatan tersebut, menjelaskan, Festival Teluk Jailolo adalah acara tahunan yang secara konsisten dilaksanakan oleh Pemda Halbar untuk mempromosikan Halmahera Barat (Halbar) sebagai salah satu destinasi unggulan di Indonesia Timur. Dalam festival ini mengedepankan keindahan alam, aneka kuliner Halmahera Barat, potensi bawah laut, adat istiadat dan keragama budaya.
Menurutnya,Pemkab dari waktu ke waktu terus bergeliat mempromosikan pariwisata daerah, yang hingga saat ini telah memasuki satu dekade dibawah kepemimpinan Bupati Halbar Danny Missy, tentunya beragam kegiatan mulai dari kegiatan seni dan budaya lokal, pesta tani, acara kuliner tradisional. (ay)