RS Dr Soetomo Kembangkan Teknologi untuk Urai Antrian

  • Whatsapp

SURABAYA, beritalima.com – Maraknnya antrian pasien menjadi salasatu permasalahan yang dihadapi  RSUD Dr. Soetomo dan beberapa rumah sakit lain. Hal ini tentu mengurangi kenyamanan pasien dalam mendapatkan pelayanan kesehatan.
Banyaknya pasien menjadi salah satu faktornya, namun hal tersebut tidak dapat dihindari oleh rumah sakit rujukan tingkat nasional seperti RSUD Dr. Soetomo. Maka dari itu RSUD Dr. Soetomo mencari solusi untuk mengurai permasalahan antrian ini melalui pengembangan teknologi informasi di pelayanan rawat jalan.
Selasa (10 Januari 2017), RSUD Dr. Soetomo pun mengadakan acara Focus Group Discussion (FGD) membahas penerapan Layanan Antrian Pasien Terpadu berbasis teknologi informasi di Instalasi Rawat Jalan (IRJ). Dalam acara tersebut diundang beberapa stakeholder terkait di antaranya Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Timur (Diskominfo Jatim), BPJS Kesehatan, Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya (ITS), Dinas Kesehatan, dan beberapa rumah sakit pemerintah.
“Dengan bantuan seluruh stakeholder diharapkan RSUD Dr. Soetomo bisa menjalankan perbaikan pelayanan antrian berbasis teknologi informasi sesuai target,” ujar Wakil Direktur Penunjang Medik RSUD Dr. Soetomo, Dr. dr. Hendrian Dwikoloso Soebagjo, Sp.M(K).
Pengembangan teknologi informasi di IRJ ini ditargetkan selesai akhir Januari bersamaan dengan selesainya renovasi gedung IRJ. “Akhir Januari ini, IRJ akan diresmikan, kami ingin layanan juga berubah menjadi berbasis online sehingga pasien tidak harus mengantre tapi cukup dengan mendaftarkan diri ke website kami, ” tambah dr. Harsono selaku Direktur RSUD Dr. Soetomo.
Di akhir acara para stakeholder, Direksi RSUD Dr. Soetomo, serta peserta undangan menandatangani Komitmen “Meningkatkan Pelayanan Publik RSUD Dr. Soetomo Melalui Layanan Antrian Pasien Terpadu” sebagai simbolisasi dimulainya proyek ini.
Pengembangan Layanan Antrian Pasien Terpadu berbasis teknologi informasi di IRJ ini merupakan pilot project. Direktur RSUD Dr. Soetomo, dr. Harsono, berharap kedepannya sistem ini juga dapat diterapkan di Instalasi Rawat Inap (IRNA) dan Instalasi Gawat Darurat (IGD).  (AS)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *