SURABAYA, beritalima.com – Pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr M. Soewandhie Surabaya, kini lebih optimal dibanding tahun-tahun sebelumnya. Optimalisasi layanan kepada masyarakat tersebut tidak lepas dari renovasi dan pengembangan di rumah sakit milik Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya ini sejak tahun lalu.
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini mengatakan, dengan kapasitas gedung dan jumlah ruangan yang bertambah luas setelah dilakukan renovasi, RSUD dr M. Soewandhie diharapkan bisa lebih menjawab harapan masyarakat. Utamanya dalam percepatan pelayanan kepada masyarakat karena waktu tunggu operasi, tidak lagi lama seperti dulu.
“Dengan adanya penambahan kapasitas, harapannya rumah sakit Soewandhi lebih bisa diandalkan dan lebih dipercaya masyarakat. Minimal bisa mengurangi niatan warga yang ingin berobat ke luar negeri. Masak kalau cuma operasi kaki saja ke luar negeri,” ujar Wali Kota Tri Rismaharini di sela peresmian renovasi dan pengembangan RSUD dr M Soewandhi,” Jumat (13/1/2017).
Setelah direnovasi, saat ini, bangunan gedung empat lantai RSUD dr M.Soewandhi memiliki 10 kamar operasi. Sepuluh kamar operasi itu terdiri dari tiga kamar operasi emergency, tujuh kamar operasi elektif/terjadwal, dua ruang kateterisasi jantung dan juga satu ruang laser batu ginjal. Penambahan 10 ruang operasi ini bertujuan untuk mengurangi waktu tunggu antrian operasi.
Dikatakan wali kota, tidak mudah melakukan renovasi di rumah sakit yang berlokasi di Jalan Tambahrejo, Kecamatan Simokerto ini. Selain karena keterbatasan lahan karena dikepung oleh permukiman warga dan juga jalan umum, renovasi juga harus dilakukan seiring sejalan dengan pelayanan rumah sakit yang tetap berlangsung. “Renovasi nya sulit karena perbaikannya jalan terus dan operasional rumah sakit nya juga jalan terus. Saya sendiri sampai ikut merancang tahapan pembangunannya,” ujar wali kota alumnus jurusan arsitektur ITS ini.
Wali kota juga mengaku senang karena RSUD dr Soewandhi juga menjadi rumah sakit pendidikan. Dengan predikat itu, RSUD dr Soewandhie menjadi jujugan bagi mahasiswa dari beberapa fakultas kedokteran di Surabaya. Para tenaga medis di RSUD dr Soewandhi juga bisa lebih berkembang dari sisi keilmuan.
Selain itu, sejak 2016 lalu, RSUD dr Soewandhie juga telah melakukan pembinaan kepada 21 Puskesmas di Surabaya dan bidan praktek swasta mandiri demi menurunkan angka kematian ibu melahirkan dan bayi.
Direktur RSUD dr M.Soewandhie, drg Febria Rachmanita menambahkan, dengan peresmian renovasi dan pengembangan rumah sakit yang dipimpinnya, diharapkan akan bertambah kemanfaatannya bagi masyarakat. Salah satunya waktu tunggu operasi semakin singkat. “Sekarang ada 10 ruang operasi. Salah satunya ruang kateterisasi jantung. Dulunya hanya ada satu. Sekarang kita sudah punya dua. Dulu antrean operasinya dua bulan karena jumlah pasiennya memang tinggi. Sekarang waktu tunggu nya jauh lebih pendek. Mudah-mudahan masyarakat yang berobat ke sini bisa cepat sembuh,” jelas Febria.(*)