Salah Satu Tim Ekskavasi Situs Pandegong Terkesan Belagu

  • Whatsapp

Jombang | beritalima.com – Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur (Jatim) gelar ekskavasi Situs Pandegong selama 10 hari dari tanggal 16 – 25 Maret 2022 di Dusun Kwasen, Desa Menganto, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.

Penggalian situs sejak 2021 terlihat struktur bangunan diperkirakan sejak abad 10 pada masa raja Medang. Namun saat ini terlihat tanah gundukan yang sudah ditumbuhi pohon besar. Saat penggalian situs Pandegong lebih dalam, pohon pohon harus disingkirkan untuk kenyamanan eksplorasi.

Saat pengambilan gambar pemotongan pohon tidak diketahui nama pohonnya apa. Akhirnya wartawan ini mencoba menanyakan kepada salah satu tim ekskavasi yang bertugas memainkan drone yang kebetulan sama – sama berada di persawahan, Kamis (17/3/2022). Sepertinya soal menanyakan nama pohon tidak harus bertanya kepada ketua tim kecuali bertanya tentang hasil eksplorasi situs.

Salah satu tim ekskavasi ini malah menjawab tidak tahu, kata tidak tahu yang dilontarkan salah satu tim ekskavasi tersebut terdengar aksen dan intonasinya, kesannya belagu alias sombong.

Anehnya insan media sudah dikenal lama bermitra dengan aparatur dan pamomg. Namun manakala pamong atau aparatur menunjukkan sikap yang arogan kepada insan media berarti sudah tidak ada kemitraan dan perlu jaga jarak demi menjalankan fungsi jurnalistik dengan jaman. Dari pantauan media ini, mestinya menjawab “maaf pak saya tidak tahu” sehingga terlihat cair dan tidak terkesan arogan.

Kendati demikian wartawan media ini tetap mengutamakan keterangan Ketua Tim Ekskavasi Situs Pandegong Vidi Susanto selaku Pamong dari BPCB Trowulan, Jatim. Dimana sebelumnya telah menjelaskan bahwa nama Pandegong sudah lama dipercayai masyarakat sekitar sebelum adanya penggalian situs.

Ia pun menjelaskan, penggalian situs dimulai tahun 2021 menemukan dua arca yaitu arca Nandisvara dan Mahakala. Yang Nandisvara tinggal separuh badan atas sampai kepala. Lalu yang Mahakala terlihat utuh. Diperkirakan abad 10 pada masa kerajaan Medang namun bentuk denahnya belum bisa dipastikan seperti apa.

Reporter : Dedy Mulyadi

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait