ACEH, Beritalima- Pengurus Partai Berkarya DPW Aceh dan DPD Banda Aceh, DPD Aceh Besar mengunjungi dan mentapaktilasi situs sejarah yang dikenal dengan Nama Bukit Soeharto, di Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Sabtu.04-02-2017.
Bukit Suharto yang terletak di atas perbukitan pelabuhan Malahayati Kecamatan Masjit Raya Kabupaten Aceh Besar Aceh. dengan Ketinggian lebih kurang 1000 kaki di atas permukaan laut, lokasi tersebut menurut sejarah pernah beberapa kali dikunjungi oleh presiden RI ke II, Soeharto.
Ketua Partai Berkarya DPW Aceh, Husni,S.Sos dalam satu versi mengatakan, bahwa pak Harto pertama sekali mengunjungi tempat tersebut pada saat pembukaan MTQ Nasional yang ke XII di Aceh pada tahun 1981 ketertarikan pak Harto pada bukit tersebut dikarenakan perbukitannya yang hampar dan luas hingga di canangkannya Bukit tersebut sebagai tempat Puncak Penghijauan dan Konservasi Alam Nasional.
Pada akhir tahun 80 an dimulainya ditanam perpohonan dalam skala Besar dan dan dibuatkannya Vila sebagai tempat persinggahan atau penginapan ketika beliau hendak mengunjungi Aceh, konon pada tahun 1995 saat peresmiannya ikut dibawa ketempat tersebut ibu Tin Soeharto dan beberapa Menteri Orde Baru dan masing-masing menteri ikut menanam beberapa jenis pohon yang berbeda-beda
Tak ketinggalan juga Gubernur saat itu di jabat oleh Ibrahim Hasan Dia juga ikut menanam pohon Jamblang sehingga pohon Jamblang itu sangat cocok dan mudah tumbuh di daerah perbukitan berkarang tersebut, sehingga saat ini menjadi pohon primadona bagi warga setempat.
Pohon Jomblang itu mudah tumbuh juga saat ini sudah diyakini buah Jamblang menjadi makanan favorit serta bisa jadi obat diabetes sehingga pada saat musim buah Jamblang begitu mudah kita dapati dan dijual oleh Warga di sepanjang jalan Bnada Aceh- Krueng Raya.
Namum demikian pemandangan cukup indah serta prihatin dan sangatterkejut ketika kami menyambangi tempat tersebut bahwa Vila yang begitu indah menghadap ke arah lautan lepas Samudra India serta dibalut dengan rindangnya pepohonan, ternyata tempat bersejarah itu saat ini hanya tinggal kenangan.
Bangunan Yang ada di bangun Masa Presiden Suharto sudah rata dengan tanah karena di bakar oleh orang tak dikenal di masa Aceh dilanda konflik dan selepas pak Harto lengser dari kursi kepresidenan RI.
Sekarang yang tersisa hanya satu unit meriam bukti Sejarah, Tembok yang bertulisan Nama-Nama Pohon yang pernah ditanam oleh Presiden RI, Ke II Soeharto dan ibu Tin serta menteri-menteri pada masa orde baru tersebut.
Turut hadir dalam Kunjungan sebuah sejarah itu, Ketua DPW Aceh Husni S.Sos, Sekwil Aceh, Syahminan Zakaria, Shi, MH, Ketua DPD Banda Aceh, Drs. Azhari, MM, Ketua DPD Aceh Besar,Yusri ST, dan Humas DPW Aceh Rizwan Aziz, SE, serta beberapa anggota DPW dan DPD yang sudah ada di Aceh,’’(Aa79)