JEMBER, beritalima.com | Selama sebulan di bulan ramadan, Bupati Jember H. Hendy Siswanto temui beberapa hasil pernikahan dini di desa-desa.
Selama sebulan, Bupati juga menyempatkan diri memberikan bantuan kepada balita maupun ibu-ibu hamil.
Bahkan disitu, Bupati sempat bertanya usia ibu yang sedang hamil. Betapa kagetnya, setelah tahu beberapa diantara mereka ada yang berumur belasan tahun.
“Setelah itu, saya tanya usianya berapa, dia jawab 16 tahun, 19 tahun. Mudah-mudahan panjenengan sehat dan selamat,” kata Bupati dalam sambutan di kegiatan Audit Kasus Stunting disalah satu hotel, Senin (30/5/2022).
Bupati melihat, dari beberapa ibu hamil itu kondisi tubuhnya berbadan kecil, kurus dan tinggi. Dengan begitu, Bupati berharap dengan adanya Tim Percepatan Penanganan Stunting (TPPS) untuk memberikan pendampingan.
Diketahui, apabila nutrisi ibu hamil tidak mencukupi selama kehamilan, bayi akan lahir dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) dan sangat berisiko terkena stunting.
Pada wanita hamil di bawah usia 18 tahun, organ reproduksinya belum matang. Organ rahim, misalnya, belum terbentuk sempurna. Sehingga berisiko tinggi, mengganggu perkembangan janin dan bisa menyebabkan keguguran.
Dengan demikian, melalui Audit Kasus Stunting kali ini, Bupati meminta agar permasalahan stunting ini bisa terpecahkan. Termasuk melakukan pencegahan pernikahan dini.
“Kepada para camat, mohon berikan arahan kepada kepala desa, agar tidak mudah memberikan rekomendasi bila ada masyarakat yang mengajukan pernikahan secara dini,” pintanya.
Dari itu, hari ini harus dipecahkan bersama permasalahan ini, agar stunting bisa menurun di Kabupaten Jember dengan mencegah pernikahan dini.
“Kita berkolaborasi bersama, kita satu tim menyelesaikan masalah stunting ini,” tegasnya. (Sug)
