Sejumlah Petani Garam Pamekasan Menjerit, Direktur Utama PT Garam Diminta Turun Kursi

  • Whatsapp

Caption: Petani Garam Ketika Memikul Hasil Garam di Dusun Trokem, Desa Majungan.

Reporter Andy.k Beritalima.com Pamekasan.

Bacaan Lainnya

PAMEKASAN, Beritalima.com- Sejumlah petani garam di Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, menjerit soal harga garam yang kian merosot dan dinilai tidak stabil.

Harga garam di Pulau Madura masih dibandrol 250 hinga 300 rupiah perkilo. Hal itu membuat petani garam geram.

Akibatnya para petani garam meronta- rontah. Dan hal itu membuat sejumlah para petani meminta kepada Bapak Presiden Republik Indonesia untuk segara memecat Dirut PT Garam turun tahta dari jabatannya.

“Adu pak tolong nasib kami di sini Panas- panasan hingga tak pulang ke rumah. Bekerja di bawah teriknya matahari demi sesuap nasi,”keluhnya Suwito petani garam sambil mengusap keringatnya.

Lanjutnya ia berharap, agar rintihannya itu segara disikapi serta ditanggapi srius. Soal harga garam yang kurang bersahabat dan tidak sebanding dengan prekonomian yang ada.

“Lebih mahal buang air kecil di toilet umum ketimbang harga garam saat ini, buang air kecil saja Rp: 2.000 tapi harga garam 250 rupiah per kilo, mau dibawa kemana nasib kami,” rintihnya Suwito petani garam di Dusun Trokem, Desa Majungan, Kecamatan Pademawu, Kabupaten Pamekasan. Rabu, (17/7/19) Sore.

Selain itu dikatakan olehnya agar Presiden mengganti Direktur Utama (Dirut) PT Garam yang sekarang. Karena dinilai tidak pro dan tidak membela nasib para petani garam.

Bahkan ia berharap nantinya pimpinan PT Garam sebisa mungkin asli orang Madura, karena menurutnya kalau dari Madura pasti mengerti akan nasib para petani yang memang menggantungkan hidupnya di sektor ini.

“Kalau bisa nanti gantinya Dirut PT Garam itu orang asli Madura agar bisa mengerti, karena kebanyakan petani garam orang Madura semua,” Tandasnya.

Sementara itu, pemilik lahan Garam menduga adanya permainan harga dari PT. Garam dengan anjloknya harga garam saat ini.

“Tolonglah perhatikan nasib kami pak, jangan mainkan harga garam,” tuturnya, H.Mohammad Herli Yanto.

Ia berharap pemerintah Jawa Timur dan Pusat untuk cepat menstabilkan harga garam, selain itu ia juga meminta presiden jokowi untuk cepat memecat oknum yang telah menyusahkan petani garam.

“Saya berharap harga garam cepat stabil, jangan lagi ada impor garam, dan saya meminta kepada Presiden pak jokowi untuk memecat Direktur Utama PT. Garam karna diduga tidak pro rakyat,”pungkas H. Herli.

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *