SURABAYA, beritalima.com – Kegiatan gelar seni budaya daerah yang sering dilaksanakan oleh Pemprov Jatim diharapkan dapat memperkuat promosi seni budaya, pariwisata dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim. Tidak hanya itu, ajang tersebut juga diharapkan mampu bersaing dengan produk anggota Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang saat ini tengah gencar merambah pasar dalam negeri.
“Kami terus mendorong dan kembangkan seni budaya dan memperluas pasar produk UMKM, serta memperkuat posisinya agar kedepan mampu bersaing dengan produk-produk anggota MEA,” kata Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Dr. H. Akhmad Sukardi, MM saat membuka Gelar Seni Budaya Daerah Kabupaten Trenggalek di Taman Budaya Jl. Gentengkali 85 Surabaya, Jumat (4/5) malam.
Untuk bersaing dengan produk anggota MEA, Pemprov Jatim tidak hanya memperkuat, mengembangkan dan mempromosikan gelar seni budaya saja. Pemprov. Jatim, sebut Akhmad Sukardi, juga berupaya menjadi fasilitator, regulator dan garda terdepan dalam memajukan seni budaya Jawa Timur.
“Termasuk dalam hal melindungi dan mendorong kreatifitas para pelaku seni, budayawan hingga tercipta kreasi-kreasi seni baru yang atraktif, kreatif dan komunikatif,” terangnya.
Langkah-langkah yang dilakukan Pemprov. Jatim, menurut Akhmad Sukardi, memiliki payung hukum yang jelas, yakni lewat lahirnya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan yang telah diwacanakan selama 32 tahun. Dan baru tahun kemarin akhirnya bisa dilahirkan.
“Kita menyadari bahwa atraksi budaya atau atraksi kesenian yang mampu menghadirkan masyarakat penonton sesungguhnya memiliki multy player effect terhadap pergerakan ekonomi masyarakat,” ungkapnya.
Oleh karena adanya payung hukum tersebut, Akhmad Sukardi mengajak kepada seluruh kabupaten/kota bisa berkreasi dalam mengembangkan seni dan budaya. Pengembangan tersebut bisa dikemas dalam perayaan hari jadi, upacara adat atau melalui festival seni maupun event khusus.
“Selain masyarakat mendapatkan hiburan, juga merupakan peluang untuk mendapatkan nilai tambah dari segi ekonomi,” jelasnya.
Dari gambaran tersebut, menurut Sukardi tidaklah salah apabila para bupati dan walikota menciptakan event seni budaya sebagai sarana untuk mengembangkan dan mempromosikan daerahnya. Termasuk menjaga harmonisasi sosial untuk menggerakkan perekonomian masyarakat agar tumbuh dan mengurangi kesenjangan bisa semakin tercipta.
Khusus untuk Kabupaten Trenggalek, Akhmad Sukardi mengajak para undangan untuk bisa berkunjung ke daerah tersebut. Banyak destinasi wisata yang bisa dan layak untuk dikunjungi. Salah satunya adalah Pantai Perigi, Pantai Damas, Pantai Karanggongso, Pesona Pantai Ngadipuro, Wisata Alam Hutan Kota Trenggalek, Jurug Waru Dongko, Air Terjun Songgolangit, Air Terjun Kalianjlok, Pantai Pelang dan Goa Sriti Durenan.
Sementara itu, Plt. Bupati Trenggalek M Nur Arifin menyampaikan terima kasih kepada Pemprov. Jatim yang telah memberi kesempatan kepada Pemerintah Kabuten Trenggalek untuk menggelar karya seni dan produk unggulan daerahnya.
“Acara gelar seni budaya daerah bukan saja sebagai ajang untuk memamerkan hasil karya seni dan produk unggulan daerah, tetapi juga sebagai ajang silaturahim masyarakat Trenggalek yang mencari kehidupan di Surabaya,” ungkapnya.
Sedangkan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur, Dr. Jarianto, MSi mengharapkan agar Gelar Seni Budaya Daerah dapat memperluas pasar produk unggulan daerah dan produk ekonomi kreatif.
Selain itu, dirinya juga mengharapkan agar acara tersebut mampu memperkuat sinergitas antar pelaku seni, stakeholder, pemangku kepentingan dalam pelestarian dan pengembangan seni budaya pariwisata serta UMKM di Jatim. (rr).