Sekdaprov Jatim: Lestarikan Keris Sebagai Warisan Budaya Dunia

  • Whatsapp

Festival adalah merupakan wadah atau tempat berkumpulnya para seniman atau  pemikir  yang dapat  digunakan untuk mengapresiasikan dan memamerkan hasil karya mereka. Untuk itu, hari ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Prop. Jatim melalui UPT Museum Negeri Empu  Tantular  mengadakan Festival Tantular Tahun 2016 guna melestarikan keris sebagai budaya dunia.

Pernyataan tersebut disampaikan sekdaprop. Jatim, Dr. H. Akhmad Sukardi,MM saat memberikan sambutan pada acara pembukaan Festival Tantular ke – 7 tahun 2016 di Area Empu Tantular  Sidoarjo, Rabu (21/9).

Dikatakan, festival tantular ke- 7 tahun 2016 ini bisa terselenggara berkat kerjasama/sinergi  Museum Negeri Empu Tantular  dengan museum-museum yang ada di Propinsi Jabar, Jateng, DI Yogyakarta dan Propinsi Bali serta museum-museum yang ada di Jatim. “ Untuk itu, saya sangat mengapresiasi kegiatan ini dan berterima kasih kepada seluruh peserta yang telah ikut mendukung  kegiatan pameran bersama koleksi, khususnya koleksi keris dalam festival tantular 2016 ini,” tegasnya.

Festival yang dikemas dan digelar  dengan melibatkan berbagai kalangan, baik pelajar maupun mahasiswa, guru dan masyarakat umum serta para pecinta museum ini, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap fungsi utama museum sebagai tempat pelestari benda Cagar Budaya khususnya terhadap keris sebagai warisan budaya Dunia. Seperti yang telah diakui oleh UNESCO pada tahun 2005 lalu sebagai “A Masterpiece Of The Oral and Intangible Heritage of Humanity atau Karya Agung Warisan Kemanusiaan”.

Diselenggarakannya festival tantular ini, diharapkan Museum Empu Tantular bisa  memaksimalkan fungsinya, yakitu selain sebagai pelestari benda cagar budaya sekaligus juga sebagai tempat studi dan rekreasi yang mampu memberikan tontonan dan tuntunan bagi masyarakat. Dan yang paling penting lagi adalah bisa memberikan manfaat terhadap pengembangan kebudayaan dan pariwisata di propinsi Jawa Timur.

Berbicara tentang pengembangan kebudayaan dan pariwisata di jatim, lanjut Sukardi, museum merupakan salah satu objek wisata yang harus dimaksimalkan fungsi dan perannya dalam kepariwisataan. Sebab, saat ini pemahaman fungsi museum cukup jelas. Yaitu museum sebagai  ruang public yang menawarkan atraksi wisata budaya dan edukasi, sehingga kebutuhan pelayanan, keamanan dan fasilitas kearah itu lebih menjadi prioritas.” Untuk itu, elemen ini sangat penting dan patut dipertimbangkan agar masyarakat senantiasa berlomba datang ke museum untuk melihat, menikmati dan mendapatkan sesuatu pesan yang disampaikan melalui semua koleksi yang dipamerkan,” jelasnya.

Selanjutnya, Sukardi mengatakan, apa yang menjadi perhatian bagi museum terhadap pelestarian warisan budaya? Pertama yang harus diperhatikan adalah fungsi lembaga museum dalam menjalankan legalitasnya terhadap benda cagar budaya melalui koleksi yang disimpan di museum. Hal itu harus menjadi perhatian utama, tetapi tidak cukup hanya sekedar disimpan sehingga menjadikan museum sebagai gudang penyimpanan. Tetapi lebih dari, yaitu sadar bahwa museum juga sebagai pusat dokumentasi ilmiah yang mampu meenginpirasi generasi muda untuk bersifat kritis, kreatif dan inovatif dalam mengembangkan kebudayaan dan kepariwisataan.

 sekda prop jatim menerima cendramata dari kadin pariwisata prop jatim

sekda prop jatim menerima cendramata dari kadin pariwisata prop jatim

Hal itu, tambahnya, karena benda-benda yang merupakan wirisan budaya bangsa sekaligus warisan budaya dunia ini merupakan produk budaya yang dihasilkan melalui proses kerja masyarakat tradisional maupun saintifik yang penuh akan makna filosofis yang penting bagi masyarakat.

Seusai sambutan Sekdaprop. Jatim berkenan meninjau pameran Keris di ruang pamer serta dilanjutkan  melihat dari dekat bagaimana cara pembuatan keris di tenda “ Pusara” Arief Wibisono, S.Sos dari kabupaten Pamekasan.

Festival tantular ke- 7 ini dilaksanakan m selama lima hari kerja mulai dari tgl 21 – 25 September 2016, dengan diikuti darilima propinsi antara lain jatim, jateng, jabar, DI Yogyakarta dan bali serta beberapa kab/kota se Jatim  serta Kab dan Kota dari propinsi peserta lainnya.  (**).

 

beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *