Ampana–Sekolah di Kabupaten Tojo Una-una Mulai hari ini menggelar pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen, Pelaksanaan PTM 100 persen pada jenjang PAUD,TK SD dan SMP dilaksanakan dengan wajib menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Pandemi COVID-19 di kabupaten Tojo Una-una mulai terkendali, untuk itu Pemerintah Kabupaten Tojo Una-una mulai berlakukan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen untuk para siswa.
Pantauan beritalima, di dua sekolah yaitu SMP Negeri 1 Ampana Kota dan SDN 1 Kecamatan Ratolindo mulai hari senin ini 23 mei 2022 mulai berlkakukan PTM 100 Persen .
terlihat para siswa antusias bisa kembali berinteraksi dengan teman-teman sebayanya KARENA sebelumnya mereka masuk sekolah dengan jadwal pembagian shift dengan hari yang berbreda
menurut keterangan Pihak sekolah pembelajaran Tatap muka 100 persen ini dilakukan setelah di keluarkannya surat edaran dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Tojo Una-una dan saat ini Kabupaten Touna berada PPKM level 2.
‘PTM ini akan dilakukan setiap hari dengan jumlah peserta didik 100 persen dari kapasitas ruang kelas . kalua yangf kemarin jam pembelajaran kita bagi dalam Shift A dan Shift B mylai hari ini kita satukan kembeli dan jam belajar belaar Kembali Normal “ terang Rasyid Hasan salah satu Guru SDN 1 Ratolindo .
Hal yang disampaikan juga oleh Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Ampana Kota dimana pihak Sekolah kembali menerapkan PTM 100 persen di sekolah dengan jam Pembelajaran akan berlangsun normal seperti biasanya .
Namun para peserta didik yang mengikuti Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen harus mendapatkan izin dari orangtua dimana pihak sekolah sebelumnya telah memberitahukankepada para orang tua siswa
diketahui semenjak bulan April 2020 seluruh sekolah dikabuipaten tojo una-0una melalkukan PTM secara terbatas , namun pada hari ini seluruh sekolah PAud ,TK,SD, SMP telah melakukan PTM 100 Persen
Sementara itu Kepala Dinas Dikpora Rizal C Panjili mengatakan penerapan PTM 100 Persen hanya berlaku didalam sekolah tertentu yabg berada didalam Kota .
“ Hanya Sekolah tertentu dalam kota dapat menyesuakan dengan situasi dan kondisi “ Kata Kadis Dikpora