Self Government Masih Diperjuangan, PA Satu-Satunya Pilihan

  • Whatsapp

Aceh, Beritalima – Pemerintah Aceh, tentunya hanya Aceh yang memiliki gelar pemerintahannya sendiri di Republik Indonesia. Gelar tersebut didapatkan dari buah hasil perjuangan Aceh melalui tangan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) hingga penghujung konflik.

Pasca damai Aceh dan masih berlangsung hari ini, GAM beralih nama menjadi Komite Peralihan Aceh (KPA), dimana Self Government bagi Aceh ini masih dibawah kekuasaan perjuangan.

“Aceh tidak lagi berperang secara senjata, tapi bukan berarti Aceh tidak dalam kondisi berperang. Aceh ini dilanda konflik politik, dan Self Government belum sepenuhnya menjadi milik Aceh, artinya Self Goverment (Pemerintahan sendiri) ini masih rentan hilang, jika saja PA kalah pada pemilihan,” kata ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Utara, Ismail A. Jalil pada acara kampanye dialogis Partai Aceh yang berlangsubng di beberapa tempat di Aceh Utara baru-baru ini.

Deligasi Aceh asal Fraksi Partai Aceh tersebut menjelaskan, saat ini Partai Aceh tidak layak disalahkan. Alasannya, dimana pembenahan itu membutuhkan waktu, “Partai Aceh masih berusia delapan tahun, jangan hanya kampanye pihak lain kita menyalahkan partai sendiri. Partai Aceh ujung tombak perdamaian Aceh, ujung tombak kejayaan Aceh mendatang
tanpa pengekangan oleh pihak lain. Jika pilihan rakyat beralih ketangan yang salah, maka celakalah perjuang kita selama 30 tahun lalu,” tukas Yahwa.

Ia juga mengatakan, sejauh ini Partai Aceh masih menguatkan diri demi kepentingan perjuangan Aceh, dimana MoU yang selama ini didambakan oleh seluruh rakyat di Negeri Serambi Mekkah itu belum kunjung selesai.

“Partai Aceh seluruh Aceh masih komit terhadap perjuangan, dan banyak pihak yang tidak dapat dipercayakan dalam perjuangan Aceh. Tidak sedikit dari mereka mengharapkan jabatan dan kekuasaan, meski pun MoU Aceh kandas ditengah jalan, ini jangan kita biarkan,” lanjut Yahwa menambahkan, “Para wakil Rakyat di Aceh, khususnya Fraksi Partai Aceh masih menuntut MoU agar segera terwujudkan, Partai Aceh harga mati untuk perjuangan ini,”.

Hal yang senada juga dituturkan oleh M. Jhony selaku panglima muda daerah iv dalam barisan partai Aceh. Jhony mengatakan, Pemilihan yang akan berlangsung didepan mata adalah pengharapan besar bagi rakyat untuk masih bersama partai lokal tersebut.

“Kita meski merenungkan apa yang pernah terjadi di Aceh, itu adalah cacatan sejarah yang tidak akan pernah hilang bagi Aceh dari generasi ke generasi. Dulu apakah ada orang lain yang datang saat kita menangisi meratapi pembantaian terhadap keluarga kita, perjuangan ini adalah mrlanjutkan perjuangan syuhada, kita lakukan demi mereka dan generasi mereka kedepan,” terang M. Jhony usai pertandingan bola volley pada event open turnamen Piala PA – Pemuda Cup, Desa Krueng Lingka, Kec. Langkahan, Kab. Aceh Utara, Rabu (8/2/2017).

Pada kesempatan itu, M. Jhony berharap, masyarakat Aceh tetap mendukung Partai Aceh pada pemilihan kepala daerah yang akan berlangsung pada tanggal 15 Feb 2017 mendatang.

“Kami mohon seraya berharap, Pilkada mendatang ini kita masih tetap bersama dalam perjuangan Aceh, maka pilihlah Partai Aceh. Kita menangkan Nomor 5 untuk H. Muzakir Manaf calon gubernur kita dan nomor 1 H. Muhammas Thaib untuk Bupati kita, PA bukan milik kelompok tertentu, tapi milik rakyat. Demikian M. Jhony.(En)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *