Direktur Utama Semen Indonesia, Rizkan Chandra, mengemukakan hal itu saat ke kantor Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat (17/6/2016).
Menurut Rizkan, lebih cepat ini dilakukan akan lebih baik, sehingga tahun ini targetnya bisa selesai. “Jadi tidak hanya mengandalkan pasar dalam negeri saja,” ujarnya.
Disebutkan, Semen Indonesia sebenarnya telah mengembangkan jaringan di luar negeri di Thang Long, Vietnam, yang pasarnya dinilai cukup memuaskan, sehingga perseroan berminat untuk ekspansi ke negara lain.
Namun, Rizkan belum bersedia menyebutkan negara mana yang akan menjadi sasaran pengembangan Semen Indonesia Internasional berikutnya.
“Pokoknya negara di Benua Asia,” ujarnya. “Dan ini sifatnya mengakuisisi,” tambahnya.
Terkait serbuan perusahaan semen asing yang mengembangkan produksinya di Indonesia, Rizkan menyatakan tidak khawatir.
“Dari dulu sudah ada semen-semen asing. Kami tak khawatir karena teknologi semen relatif sama,” tegas dirut yang baru dilantik 16 Mei lalu ini.
Menurutnya, kehadiran perusahaan semen asing terhadap pengembangan produksi semen di Pulau Jawa, Sulawesi, dan Sumatera tak berpengaruh. Kecuali di Kalimantan, karena terdapat lokasi produksi semen dari Tiongkok yang harganya relatif murah.
Rizkan juga menjelaskan, dalam waktu dekat akan segera meresmikan pabrik baru di Rembang, Jawa Tengah, dan Padang, Sumatera Barat. “Sudah memasuki tahap akhir, dan tidak lama lagi diresmikan,” tambahnya. (Ganefo)
Teks Foto: Dirut Semen Indonesia, Rizkan Chandra (tengah), saat bertemu Gubernur Jatim, Soekarwo.