PROBOLINGGO, Beritalima – Setelah dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Probolinggo masa jabatan 2018-2023 oleh Gubernur Jawa Timur Soekarwo pada 24 September 2018 bersama dengan 11 kepala daerah lainnya di Gedung Negara Grahadi Surabaya.
Kamis (27/9/2018) dilaksanakan serah terima jabatan (sertijab) Bupati Probolinggo dan rapat paripurna istimewa DPRD Kabupaten Probolinggo di Pendopo Kabupaten Probolinggo.
Kegiatan ini dihadiri oleh Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Pangdam V/Brawijaya, pimpinan partai politik (parpol) baik pusat, provinsi dan kabupaten/kota, KPU, Bawaslu, Bakorwil V Jember, perwakilan pejabat di Jawa Timur, Forkopimda Jawa Timur, para mantan pejabat yang pernah menjabat di Kabupaten Probolinggo, Bupati Probolinggo Hj. P. Tantriana Sari, SE didampingi suaminya Drs. H. Hasan Aminuddin, M.Si, Wakil Bupati Probolinggo Drs. HA. Timbul Prihanjoko didampingi Ketua TP PKK Kabupaten Probolinggo Hj Nunung Timbul Prihanjoko, Pj Bupati Probolinggo R. Tjahjo Widodo, SH, M.Hum dan Forkopimda Kabupaten Probolinggo.
Hadir pula Sekretaris Daerah Kabupaten Probolinggo Soeparwiyono, jajaran eksekutif dan anggota DPRD Kabupaten Probolinggo, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, organisasi perempuan dan organisasi kemasyarakatan di Kabupaten Probolinggo.
Kegiatan ini diawali dengan penandatangan berita acara sertijab Bupati Probolinggo oleh Penjabat (Pj) Bupati Probolinggo R. Tjahjo Widodo, SH. M.Hum, Bupati Probolinggo Hj. P. Tantriana Sari, SE dan Gubernur Jawa Timur Soekarwo. Dilanjutkan penyerahan memori jabatan dari Pj Bupati Probolinggi kepada Bupati Probolinggo disaksikan Gubernur Jawa Timur.
Selanjutnya dilakukan rapat paripurna istimewa DPRD Kabupaten Probolinggo dalam rangka mendengarkan visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Probolinggo yang dipimpin oleh Wakil Ketua DPRD Kabupaten Probolinggo Musayyib Nahrawi.
Dalam sambutannya Bupati Probolinggo Hj P. Tantriana Sari, SE mengajak semua untuk memberikan penghargaan dan terima kasih kepada KPU dan Bawaslu beserta jajarannya serta seluruh PPK, anggota PPS dan KPPS di seluruh desa/kelurahan atas kesuksesan pelaksanaan pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Probolinggo tahun 2018. Serta pihak kepolisian dan aparat TNI serta jajarannya yang telah mengerahkan seluruh tenaga dan kemampuannya guna menjamin seluruh rangkaian kegiatan dan tahapan berjalan aman, tertib dan damai.
“Rasa hormat dan terima kasih kami sampaikan atas doa dan dukungan para alim ulama, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, tokoh perempuan dan seluruh elemen masyarakat yang telah berhasil melangsungkan proses demokrasi pemilihan Bupati dan Wakil Bupati dengan damai dan aman. Hal ini sesuai dengan amanah dan komitmen politik Kabupaten Probolinggo yanh berlandaskan akhlakul karimah,” katanya.
Menurut Bupati Tantri, pengalaman dalam masa jabatan pertama sebelumnya menjadi evaluasi baginya ke depan untuk mensinergikan program dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Timur dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional agar terjadi sinkronisasi dan harmonisasi dari daerah sampai ke pusat.
“Kami menyadari bahwa diperlukan gerak cepat dan gerak cermat untuk memadukan seluruh energi guna meningkatkan kinerja pembangunan daerah diantaranya menurunkan prosentase penduduk miskin, meningkatkan angka harapan sekolah (AHS), meningkatkan rata-rata lama sekolah (RLS), meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia, meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kualitas pelayanan publik di Kabupaten Probolinggo,” jelasnya.
Untuk itu, dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Probolinggo (RPJMD) tahun 2019-2014, disamping memuat rumusan visi, misi, tujuan, sasaran, program dan kegiatan juga akan mencantumkan beberapa indikator kinerja tersebut sebagai data awal di tahun 2018.
“Kami jabarkan secara operasional ke dalam empat misi, enam tujuan dan sembilan belas sasaran. Masing-masing dilengkapi indikator kinerja diantaranya tujuh indikator kinerja tujuan dan tiga puluh sembilan indikator kinerja sasaran,” tegasnya.
Untuk mendekatkan indikator kinerja sasaran sebagai Indikator Kinerja Utama (IKU) dengan program dan kegiatan yang tertuang dalam APBD setiap tahun anggaran, ditetapkan sembilan program koordinatif (Nawa Hati) yang berfungsi sebagai arahan operasional setiap Kepala Perangkat Daerah, Camat, Kepala Desa/Lurah meliputi Program Pesona Hati, Program Hati Sehat, Program Hati Cerdas, Program Hati Mantap, Program Hati Melayani, Program Hati Peduli, Program Hati Makmur, Program Hati Tentram dan Program Hati Sejuk.
“Selain mengkoordinasikan program terpadu tersebut, gerakan reformasi birokrasi menuju delapan area perubahan, pengembangan zona integritas, proses bisnis organisasi dan budaya kinerja akan senantiasa diintegrasikan ke dalam penyusunan dan evaluasi sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Inilah beberapa strategi dan kebijakan yang akan kami laksanakan bersama ASN dan seluruh komponen masyarakat dalam rangka mewujudkan masyarakat Kabupaten Probolinggo berakhlak mulia, sejahtera dan berdaya saing dalam lima tahun mendatang,” pungkasnya.
Sementara Gubernur Jawa Timur Soekarwo menyampaikan selamat karena selama lima tahun sebelumnya Bupati dan Wabup Probolinggo sudah berjuang dan hasilnya luar biasa. Diharapkan lima tahun ke depan konsistensi program berjalan dengan baik.
“Mohon agar RPJMD fokus kepada visi dan misi saat kampanye. Serta disinergikan dengan program RPJMD Provinsi Jawa Timur dan RPJM Nasional. Indonesia merupakan negara kesatuan. Pemerintah pusat bagian dari provinsi dan provinsi bagian dari kabupaten/kota. Tidak ada alasan sedikitpun untuk tidak mengikuti program provinsi dan pusat,” katanya.
Menurut Pak De Karwo, Bupati dan DPRD harus saling bersinergi. Sehingga kalau menyusun KUA-PPAS tidak ada kritik. Begitu sudah selesai bisa menyusun anggaran, mengawal dan menyusun Perda (Peraturan Daerah). “Program pembangunan lima tahun ke depan harus fokus kepada visi dan misi sesuai program Nawa Hati,” jelasnya.
Pak De Karwo menyampaikan bahwa Kabupaten Probolinggo sekitar 70 persen adalah pertanian. Sehingga kalau programnya membenahi pertanian sangat tepat. Tetapi yang harus dibenahi adalah pasca panennya. Misalnya, jika panen kentang, jangan dijual kentangnya, tapi jadikan keripik kentang.
“Disini saya usul Krucil dan Tiris dijadikan sektor tanaman kopi. Kalau bisa ditanami kopi, panennya harus saat merah. Sehingga kualitasnya sangat bagus. Maka membenahi pertanian pasca panen memang tepat,” tegasnya.
Lebih lanjut Pak De Karwo menyampaikan bahwa Kabupaten Probolinggo menjadi transit yang luar biasa. Oleh karena itu diharapkan ada akselerasi pertumbuhan ekonomi melalui sektor unggulan industri kecil dan menengah, pembangunan infrastruktur serta perbaikan packingnya.
“Terakhir saya minta segera lakukan harmonisasi pasca pilkada, koordinasi DPRD harus dilakukan dengan baik dan keberhasilan dimulai dari titik nol, sehingga harus koordinasi dengan BPS. Kami percaya hal ini sudah dilakukan sebelumnya, tapi intensitasnya ditingkatkan demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Probolinggo,” pungkasnya.
Kegiatan ini diakhiri dengan pengucapan selamat kepada Bupati Probolinggo Hj. P. Tantriana Sari, SE dan Wakil Bupati Probolinggo Drs. HA Timbul Prihanjoko oleh seluruh undangan diawali oleh Gubernur Jawa Timur Soekarwo. (aj/we)