Oleh :
DR. dr. Robert Arjuna FEAS*
Membicarakan soal Bu Kartini, semua orang pasti kenal termasuk anakku,istriku, pembantuku dan supirku karena wajah begitu akrab dikenal orang sebagai wanita Indonesia di jaman penjajahan dan Wanita Emansipasi lahirlah Gelap terbitlah terang !Besok 21 April adalah hari kelahiran Raden Ajeng Kartini dan diperingati seluruh nusantara
Siapa yang tak kenal dengan Kartini? Sosok wanita nan ayu yang begitu dipuja oleh kaum wanita Indonesia. Karena beliaulah, wanita di negeri ini bisa merasakan kesamaan derajat dengan pria. Raden Adjeng Kartini atau sebenarnya lebih tepat disebut Raden Ayu Kartini adalah seorang tokoh Jawa dan Pahlawan Nasional Indonesia.
Kartini adalah seorang pejuang kemerdekaan dan kedudukan kaumnya, pada saat itu terutama wanita Jawa.Ia mempunyai tanggal lahir yang sama
Selain bicara emansipasi, Raden Ajeng Kartini juga banyak bicara soal kemanusiaan dan harapan. Raden Ajeng Kartini dikenal sebagai pahlawan nasional Indonesia. Perjuangannya membuat wanita Indonesia berhasil menjadi apa yang mereka inginkan.
Namun selain bicara soal emansipasi, Kartini juga banyak bicara soal kemanusiaan dan harapan.
Emansipasi wanita mulai terealisasi dimana mana, anggota eksekutif – Legislatif- Judikatifjuga ada wanita, supir,penyanyi, guru,tukang parkir juga ada wanita. Beberapa hal yang hisa dipetik dari Emansipadisi Wanita adalah :
“Banyak hal yang bisa menjatuhkanmu. Tapi satu-satunya hal yang benar-benar dapat menjatuhkanmu adalah sikapmu sendiri.”
“Hidup ini penuh teka-teki dan rahasia. Manusia mudah berubah-ubah. Jangan selalu mencari sebabnya pada tabiat yang lemah.”
“Kita harus hidup bersama-sama dan untuk semua manusia. Tujuan hidup kita ialah membuat hidup lebih indah.”
Disini kami perkenalkan si gkat biografi RA Kartini:
Nama Lengkap : Raden Ajeng Kartini Djojo Adhiningrat
Nama lain : R.A Kartini
Tempat dan Tanggal Lahir : Jepara, Jawa Tengah, 21 April 1879
Wafat : Rembang, Jawa Tengah, 17 September 1904
Agama : Islam
R.A Kartini lahir pada tanggal 21 April tahun 1879 di Kota Jepara. Nama lengkap Kartini adalah Raden Ajeng Kartini Djojo Adhiningrat. Mengenai sejarah RA Kartini dan kisah hidup Kartini, ia lahir di tengah-tengah keluarga bangsawan oleh sebab itu ia memperoleh gelar R.A (Raden Ajeng) di depan namanya.
Mengenai riwayat pendidikan RA Kartini, Ayahnya menyekolahkan anaknya di ELS (Europese Lagere School). Disinilah ia kemudian belajar Bahasa Belanda dan bersekolah disana hingga ia berusia 12 tahun. Sebab ketika itu menurut kebiasaan ketika itu, anak perempuan harus tinggal dirumah untuk ‘dipingit’.
Ketertarikannya dalam membaca kemudian membuat beliau memiliki pengetahuan yang cukup luas soal ilmu pengetahuan dan kebudayaan. R.A Kartini memberi perhatian khusus pada masalah emansipasi wanita melihat perbandingan antara wanita eropa dan wanita pribumi.
Cita-cita luhur R.A Kartini adalah ia ingin melihat perempuan pribumi dapat menuntut ilmu dan belajar seperti sekarang ini. Gagasan-gagasan baru mengenai emansipasi atau persamaan hak wanita pribumi. Itu dianggap sebagai hal baru yang dapat merubah pandangan masyarakat.
Sejarah mengatakan bahwa Kartini diizinkan oleh ayahnya untuk menjadi seorang guru sesuai dengan cita-cita. Namun ia dilarang untuk melanjutkan studinya untuk belajar di Batavia ataupun ke Negeri Belanda.
Pada tahun 1903 pada saat R.A Kartini berusia sekitar 24 tahun, ia dinikahkan dengan K.R.M. Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat yang merupakan seorang bangsawan dan juga bupati di Rembang yang telah memiliki tiga orang istri Dalam Biografi R.A Kartini, diketahui dari pernikahannya dengan K.R.M. Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat, R.A Kartini kemudian melahirkan anak bernama Soesalit Djojoadhiningrat yang lahir pada tanggal 13 September 1904.
Berkat perjuangannya kemudian pada tahun 1912, berdirilah Sekolah Wanita oleh Yayasan Kartini di Semarang kemudian meluas ke Surabaya, Yogyakarta, Malang, Madiun, Cirebon serta daerah lainnya Atas jasa RA Kartini , Presiden Soekarno sendiri kala itu mengeluarkan instruksi berupa Keputusan Presiden Republik Indonesia No.108 Tahun 1964, pada tanggal 2 Mei 1964, yang berisi penetapan Kartini sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional. Soekarno juga menetapkan hari lahir Kartini, yakni pada tanggal 21 April, diperingati sebagai Hari Kartini sampai sekarang ini.
Demikian sejarah singkat tentang ibu Kartini,semoga bermanfaat guna untuk dipahami
RobertiNews 1677《20.4.23 (06.00)》
Praktisi Dokter &;Penulis Ilmu Kesehatan