SMA Pradita Dirgantara Selenggarakan In House Training Model Pembelajaran Bagi Para Guru

  • Whatsapp

SMA PRADITA DIRGANTARA (Boyolali)— Sebagai upaya untuk meningkatkan kompetensi guru, SMA Pradita Dirgantara menyelenggarakan _In House Training_ “Model Pembelajaran” dengan pembicara Dr. Hendi Pratama, M.A. yang merupakan Plt. Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerjasama Universitas Negeri Semarang. Kegiatan tersebut berlangsung pada hari Sabtu (17/10/2020) di SMA Pradita Dirgantara dengan tetap melaksanakan protokol Covid-19 secara ketat. 
Wakil Kepala Sekolah bidang Akademik, M. Ridwan Aziz, M.Pd.

memberikan kata sambutan sekaligus membuka acara In House Training tersebut yang diikuti oleh seluruh guru SMA Pradita Dirgantara. Dalam sambutannya, M. Ridwan Aziz menyampaikan bahwa guru perlu untuk meningkatkan kemampuan mengajar, khususnya dalam menggunakan berbagai model pembelajaran yang mengakomodasi siswa agar dapat berpartisipasi secara aktif dalam proses pembelajaran. “Dengan diadakannya In House Training ini diharapkan dapat membekali guru dalam menguasai berbagai model pembelajaran yang nantinya dapat diterapkan dalam proses pembelajaran”, Imbuh Aziz. 


Dr. Hendi Pratama, M.A. menyampaikan bahwa penerapan model pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa dalam mencapai kompetensi dasar sangat penting. “Sebagai seorang guru kita perlu melibatkan peran aktif dan partisipasi dari siswa sehingga student-centered learning dapat diterapkan dengan baik”, Ujar Hendi. Menurutnya ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penerapan student-centered learning yakni: 1) Siswa bertanggung jawab atas pembelajaran, 2) Guru memfasilitasi, 3) Siswa mencari tahu bahan yang tidak dibahas di kelas, 4) Perbanyak pertanyaan terbuka, 5) Perbanyak studi kasus, dan 6) Kombinasi antara pembelajaran individu dan pembelajaran kolektif. “Guru perlu untuk mempersiapkan beberapa hal sebelum mulai untuk mendesain pembelajan diantaranya pembelajaran tersebut harus berfokus pada aktivitas dan keterlibatan siswa, mengurangi proporsi ceramah pengajar (ceramah tetap dibutuhkan), memancing rasa penasaran siswa, siswa harus bertanggungjawab selama proses pembelajaran karena pengetahuan atau ketrampilan yang melibatkan siswa lebih cepat dikuasai dan akan bertahan lebih lama”, imbuh Hendi.


Dalam In House Training tersebut guru-guru dibagi dalam beberapa kelompok sesuai dengan rumpun mata pelajaran yang diampu. Kemudian guru-guru diminta untuk berdiskusi dan mempraktikan penerapan model pembelajaran yang sudah disampaikan oleh pembicara. Dalam kesempatan itu, para guru menerapkan model pembelajaran  Small Group Discussion, Simulasi, Discovery Learning, Self-Directed Learning, Cooperative Learning, Collaborative Learning, Contextual Instruction, Project Based Learning dan Problem Based Learning. Menurut Nanang Adi Prayitno, S.Pd. (guru Fisika), In House Training ini sangat bermanfaat baginya karena dapat lebih mengerti tentang konsep model pembelajaran dan bagaimana mendesain dan menerapkan model pembelajaran tersebut. “Saya bersama guru-guru fisika lainnya tadi mencoba menerapkan Contextual Instruction ketika diberi kesempatan untuk mempraktikan model pembelajaran dalam mengajar fisika dan menurut saya model pembelajaran tersebut dapat membantu kami dalam pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas”, Ujan Nanang.  *(Oscar/Humas/SMA Pradita Dirgantara)*

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait