JAKARTA, Beritalima.com– Politisi senior Partai Demokrat, Dr H Syarif Hasan mengingatkan Pemerintahan pimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar siaga di perairan Natuna Utara yang berbatasan langsung dengan perairan diakui China milik negara Tirai Bambu tersebut.
Soalnya, suhu di Laut China Selatan kembali memanas pasca munculnya rencana pengerahan kapal induk terbaru Inggris, HMS Queen Elizabeth menjalani misi operasional di perairan Laut China Selatan.
Seperti diberitakan. sebelumnya Amerika Serikat telah mengirimkan dua kapal induknya, USS Nimitz dan USS Ronald Reagan ke Laut China Selatan untuk menjalani latihan tempur. Tidak cuma dua kapal induk, Amerika Serikat juga mengerahkan sejumlah kapal penjelajah dan perusak ke perairan yang dklaim China miliknya.
“Perairan Natuna Utara merupakan wilayah terluar Indonesia yang mesti dipertahankan. Sudah menjadi kewajiban pemerintah memastikan seluruh wilayah, termasuk wilayah terluar di Perairan Natuna Utara dalam kondisi aman,” kata Syarif Hasan yang juga anggota Komisi I DPR RI itu.
Wakil rakyat yang membidangi Luar Negeri dan Pertahanan ini menyebutkan, jika kondisi ini terus menerus terjadi, akan ada potensi perang terbuka di Laut China Selatan, dan seluruh wilayah Asia Tenggara akan merasakan dampaknya.
“China membuat klaim sepihak terhadap Laut Cina Selatan berdasarkan sembilan garis putus-putus yang menyebabkan Amerika Serikat dan Inggris juga turut ikut campur. Kondisi ini akan berpotensi menjadi perang terbuka yang berakibat fatal,” ungkap dia.
Politisi ini mendorong seluruh pemimpin di Asia Tenggara untuk bersama-sama menjadi fasilitator dan Indonesia bisa mengambil peran sebagai lead dalam menyelesaikan permasalahan di Laut China Selatan itu. (akhir)