SIDOARJO, beritalima.com – Berbicara kuliner di Jawa Timur khususnya Surabaya adalah gudangnya berbagai masakan bisa dijumpai untuk menikmati dengan santai dan nyaman.
Semua makanan dari daerah di Indonesia rata – rata ada di Surabaya, mulai dari Coto Makasar, Masakan Padang, Masakan khas lombok yang pedas hingga dari bali yang dikenal dengan ikan bakarnya.
Tidak ketinggalan Soto Madura yang gampang ditemui dimana – mana juga banyak ditemui di Surabaya dan Sidoarjo.
Mengawali aktifitasnya redaksi beritalima mengajak rekan sejawatnya untuk menikmati Soto Madura yang di kenal dengan Sop Buntut Choirul di Semambung Sedati, Sidoarjo arah menuju Airport.
Kuliner Sensasi rasa dari soto daging atau soto buntut khas Madura ini tidak ada habisnya untuk dinikmati dan bahkan diceritakan kepada rekan atau tamu yang berkunjung ke Surabaya ataupun Sidoarjo.
Bagi pencinta soto madura ini belum lengkap bila tidak mencoba soto daging yang dipadukan dengan buntut olahan Cak Choirul di Semambung Sedati, Sidoarjo.
Cukup mudah untuk menemukan warung soto ini, berada di ujung Jalan Mandala, Semambung sekitar 4 kilometer dari Aloha arah ke Bandara Juanda.
Pada jam jam sibuk pada pagi hari atau jam istirahat kerja Choirul akan berkutat dengan sibuknya di balik dandang besar yang berisi kuah dan daging soto.
Meskipun rasanya sama, ada beberapa pilihan pada menu soto ini, yakni soto daging biasa, soto daging istimewa, soto iga dan soto buntut serta sop buntut goreng .
“Rasanya memang mantap mas, ini saya betul betul suka dijamu di Sop Buntut ini yang cocok rasanya walaupun saya bukan orang daerah asal Jawa Timur,” kata Syahrir Purnama (5/7) Asal Aceh yang juga tergabung di Barisan Relawan Jalan Perubahan (Bara JP) Jawa Timur yang saat Pilpres kemaren mendukung pergerakan relawan Jokowi untuk menjadi Presiden.
Choirul asal Kecamatan Tambelengan Kabupaten Sampang Madura ini menyajikan sotonya dengan nasi khas yang dibungkus daun pisang dengan rasa yang khas.
Bila soto daging biasa diberi taburan bawang merah goreng tapi soto buntut di sini diberi taburan bawang putih goreng yang menambah cita rasa gurih sotonya.
Karena itu gurih dan sedapnya soto buntut Cak Choirul ini tak kalah lezatnya dengan sop buntut.
Toh, meski berada di kawasan pinggiran, soto daging dan buntut Madura Cak Choirul tetap membuat siapa saja yang pernah mencobanya akan kembali ketagihan.
Bukan hanya warga Surabaya atau Sidoarjo saja yang kerap datang ke warung soto ini, tapi pelanggannya juga banyak dari kalangan pramugari dan pilot pesawat bahkan anggota DPRI dan artis suka singgah ke tempatnya sebelum ke Airport yang kebetulan memang warung soto ini berada di akses jalan menuju Bandara Juanda.
Pelangganya juga banyak yang berasal dari luar Jawa seperti Jakarta, Kalimantan dan daerah lainnya.
“bukanya setiap hari dari jam 06.00 hingga pukul 22.00 dan rata-rata menghabiskan 150 kilo buntut,” tutur salah satu karyawannya yang juga asal Madura dan tidak ma disebut namanya.
(rr)
