Subdivre Madura Optimalkan Penyaluran Beras Bulog Melalui BPNT

  • Whatsapp

BULOG Subdivre Madura Sukses Menyalurkan Beras Melalui Skema BPNT.

PAMEKASAN, Beritalima.com– Perum Bulog Subdivre Madura sukses menyalurkan Beras melalui skema Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), dengan melayani total penyaluran 38.360 Kg atau sekitar 3.836 KPM (keluarga penerima manfaat) di hari pertama dan kedua penyaluran BPNT di Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa timur.

Bacaan Lainnya

Kepala Perum Bulog Subdivre Madura, Ari Hardiono menjelaskan, animo masyarakat penerima bantuan pangan non-tunai yaitu beras yang disalurkan oleh Bulog Subdivre Madura hingga hari ini, Kamis (11/07/2019) sangat tinggi.

“Sampai hari ini (kamis, red) yang merupakan hari kedua penyaluran BPNT di Kabupaten Pamekasan telah menembus jumlah 38.360 kg atau setara melayani 3.836 keluarga penerima manfaat yang tersebar di 13 desa dan 5 kecamatan,” tutur Ari di Kantor Subdivre Madura, Pamekasan.

Menurutnya, banyak warga yang sangat antusias dengan mengantri hingga malam di depan Agen E-Warong penyalur beras BPNT untuk mengambil beras Bulog, yang dicairkan dari kartu bansos yang telah dibagikan oleh Kementerian Sosial melalui Bank BNI.

Sebelumnya, Perum Bulog sudah bekerja sama dengan Kementerian Sosial (Kemensos) dalam program Beras Sejahtera (Rastra). Namun belakangan, program itu beralih menjadi BPNT. Untuk Kabupaten Pamekasan dan Bangkalan, perubahan dari Rastra ke BPNT sudah dimulai sejak bulan Juni.

Hal ini membuat penyaluran beras Bulog yang semula langsung ke masyarakat dalam bentuk beras berubah. Bulog akan menyalurkan beras tersebut ke E-Warong yang bekerja sama dengan program BPNT. Setelah itu, penerima bansos bisa mendapatkan beras Bulog ketika menggunakan kartu kombo di E-Warong.

Dari perubahan mekanisme tersebut, Perum Bulog diminta untuk berperan lebih aktif untuk menjemput bola dengan memastikan agen E-Warong menjadikan Bulog sebagai pilihan utama untuk menyuplai beras yang akan dijual ke masyarakat penerima manfaat.

Namun, Ari mengatakan bahwa dengan perubahan mekanisme tersebut bukan mejadi hambatan bagi Bulog. Dengan berbagai macam keunggulan dibandingkan dengan swasta mulai dari sarana fasilitas gudang, hubungan dengan mitra pengadaan, ketersediaan produk hingga konsistensi dan kualitas produk, Ari yakin E-Warong akan memilih Bulog sebagai mitra penyuplai beras bansos.

“Dengan reformasi dan budaya perusahaan yang telah berubah, dengan mindset dan goal-nya adalah market driven, kami yakin konsumen akan datang ke E-Warong untuk mengantri dan memilih beras Bulog karena kemudahan-kemudahan yang kami tawarkan dan keunggulan kualitas beras yang tidak dimiliki supplier swasta lainnya,”Tambahnya.

Sri Wahyuni (50), seorang ibu rumah tangga penerima BPNT beras Bulog di E-Warong Desa Dasok, Kecamatan Pademawu, mengatakan sangat senang dengan dicairkannya dana di kartu yang dimiliki, karena sudah sejak bulan Juni tidak menerima Bansos Rastra yang dulunya dibagikan langsung di balai desa.

“Saya senang Pak menerima bantuan beras lagi, karena selama ini beras diantar langsung setiap bulan dari Bulog di balai desa, dan kualitasnya bagus. Semoga beras dari Bulog ini lebih bagus lagi” ucap Ibu tersebut dengan mata berkaca-kaca.

Lebih lanjut, Ari berharap apapun penugasan pemerintah dalam kaitannya perihal bantuan pangan bersubsidi sebaiknya menyerahkan kepada Perum Bulog sebagai BUMN yang memiliki ketahanan stok nasional dan memang ditugaskan untuk melakukan stabilisasi harga pangan di tingkat produsen hingga ke konsumen.

“Harapan kami selanjutnya, seluruh Kabupaten di wilayah kerja Subdivre Madura, yaitu Bangkalan, Sampang, Pamekasan hingga Sumenep dapat kami layani supplai berasnya 100% untuk program BPNT tersebut,” tambahnya.(rr)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *