Tagu Dedo Daftar di Hanura Sebagai Calon Gubernur

  • Whatsapp

KUPANG, beritalima.com – Mantan Direktur Utama Bank NTT, Daniel Tagu Dedo resmi mendaftar di Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Hanura NTT sebagai bakal calon Gubernur NTT. Sebelumnya, Daniel Tagu Dedo juga mendaftar ke PDI Perjuangan beberapa waktu lalu. Saat mendaftar, Daniel didampingi sejumlah tim suksesnya seperti Raja Amfoang Robby Manoh, dan diterima Ketua DPD Partai Hanura NTT, Jimmy Sianto dan pengurus DPD dan beberapa orang anggota DPRD NTT dari Partai Hanura.Daniel Tagu Dedo mengaku berterima kasih kepada pengurus DPD Partai Hanura NTT yang telah memberikan kesempatan bagi dirinya untuk mendaftar. “ Kita ingin mengulang keberhasilan Pilkada tahun 2013. Dimana waktu itu PDIP, Hanura dan beberapa partai lain mengudukung pasangan Frenly (Frans Lebu Raya – Benny Litelnoni). Kali ini, kita ingin berkoalisi sehingga saya sebagai bakal calon Gubernur dari PDI Perjuangan memilih Partai Hanura untukmendaftar,” kata Tagu Dedo kepada wartawan usai mendaftar di DPD Partai Hanura, Jumat (18/8).“ Kenapa selama ini saya tidak mendaftar di partai lain, karena Kartu Tanda Anggota (KTA) saya ini adalah PDI-P sejak tahun 1999. Jadi kalau memang rencana koalisi dengan partai Hanura, maka saya mendaftar di Hanura,” kata Tagu Dedo.Selama memimpin Bank NTT, kata Tagu Dedo, bisa memotret kondisi di akar rumput karena telah membuka 146 jaringan kantor menjadi 200 kantor dari sebelumnya 54 kantor. Dimana dari jumlah 146 jaringan kantor kebanyakan di tingkat kecamatan. “ Setelah mengilingi NTT, saya melihat bahwa potensinya luar biasa. Bilang NTT miskin, saya kira mungkin kita belum menemukan cara yang tepat dalam tata kelola potensi ekonomi yang ada,” kata Tagu Dedo menjelaskan.Sebagai seorang ekonom, dia ingin memberikan sesuatu minimal meletakan fondasi pertumbuhan ekonomi yang cukup kuat untuk NTT melangkah ke depan.
“ Jadi target saya adalah bagaimana membuka lapangan kerja sebanyak – banyaknya, tapi dengan cara yang betul – betul sistematis, terukur tapi harus masif. Kenapa? Karena kita tertinggal jauh,” kata dia. (L. Ng. Mbuhang)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *