JAKARTA, Beritalima.com-
Pengecoran Jalan lingkungan di Walang Barat RT 4/12, Kelurahan Tugu Utara, Koja, Jakarta Utara di pertanyakan. Pasalnya warga menilai pekerjaan tersebut di kerjakan asal jadi.
Chaerulsyah Hasibuan Tokoh Masyarakat Setempat menuturkan, Pekerjaan pengecoran jalan tersebut di duga melanggar spek yang ada dalam perjanjian kontrak kerja.
“Sebelum di lakukan pengecoran, pemborong tidak melakukan pemadatan jalan terlebih dahulu, jadi konblok hasil swadaya masyarakat yang terpasang langsung di timpah cor,”terang Chaerul.
Yang lebih fatal lagi lanjut Chaerul, Pengecoran jalan, Pemborong pemenang tender melapor secara mendadak kepada RT dan RW setempat.
“Beberapa haru sebelum ngecor seharusnya pemborong atau mandor melapor dulu atau kata lain kulo nuwon (Permisi) kepada RT dan RW, ini satu hari sebekum pengecoran baru lapor, jadi warga kebingungan untuk memindahkan kendaraannya,” ungkap Chaerulsyah Hasibuan yang juga merupakan Tokoh Masyarakat Jakarta Utara Keheranan.
Bah kan, kata Chaerul, saat pekerjaan berlangsung Pengawas lapangan tidak ada di lokasi dan juga mandor pekerjaan pun pergi entah kemana. Chaerul berharap Suku Dinas Binamarga Jakarta Utara.
Sentara itu Yunaldi Kepala Suku Dinas Bina Marga Jakarta Utara mengatakan, Setiap pekerjaan peningkatan jalan berlangsung sudah dalam pengawasan kami jadi tidak mungkin pemborong pemenang tender melakukan kecurangan dalam pekerjaannya.
“Jika pemborong melakukan kecurangan atau dengan kata lain melakukan pengurangan volume pekerjaannya sama saja merugikan perusahaannya sendiri. Karena jika hal itu terjadi maka pekerjaannya tidak akan di bayar,” Jelas Yunaldi kepada beritalima.com di sela-sela acara Malam Seni Budaya HUT Kemerdekaan RI Kota Administrasi Jakarta Utara, Sabtu malam (19/08/2017).
Yunaldi nenambahkan, selain Sudin Binamarga pengawsan pekerjaan juga di lakukan oleh Konsultan Pengawas, BPKP, Kejaksaan Negeri dan Laboratorium.
Yunaldi mengaku saat pekerjaan pengecoran jalan tersebut berlangsung, pihak Sudin Binamarga sudah berada di lokasi. “Mungkin warga tidak nelihat saat tim pengawas Sudin beserta konsultan pengawas ada di lokasi melakukan pengukuran ketebalan pada cor jalan,” akunya. (Edi)