Telkom Community Development Center Area Regional 5 Jatim Bali Nusra selalu sangat peduli dengan kegiatan sosial termasuk men-support lomba lukis untuk Anak Berkebutuhan Khusus (ABK).
Lomba diadakan di Aula Balairung Telkom Ketintang (4/12) dihadiri oleh Direktur Padma Tour, Endang Winarti sekaligus Ketua Panitia Pelaksana. Sedang dari Telkom hadir Manager Personal Service Telkom Regional V Jatim Bali Nusra, Nugroho B Cahyono
Diskusi dalam rangka Hari Disabiltas Internasional bertajuk ‘Seni Dan Kreativitas Sebagai Media Optimalisasi ABK’ ini diselenggarakan oleh Yayasan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) dengan didukung Padma Tour, Komunitas Lukis Cat Air Indonesia (Kolcai) Surabaya, Family Outlet (FO), dan Telkom.
Dalam sambutannya Nugroho mengatakan, bahwa ia mengaku sangat bangga terhadap ABK yang mampu menghasilkan karya. Dalam kaitan ini, Telkom mendukung penuh dengan menyediakan tempat dan fasilitas.
“Di divisi kami ada community development yang mengatur khusus dana sosial atau corporate social responsibilty (CSR). Salah satu kegiatannya mendukung acara ABK ini. Kebetulan juga ada pegawai Telkom yang punya ABK,” jelasnya.
Sebagai pembicara dalam diskusi ialah Ketua Yayasan Peduli Kasih Anak Berkebutuhan Khusus dr Sawitri Retno Hadiati dan Psikolog Inge Pramundita.
Pada kesempatan itu, dr Sawitri mengatakan bahwa ABK merupakan anak yang harus diberikan pelayanan dan penanganan khusus. Maka itu, orangtua yang memiliki anak berkebutuhan khusus harus tetap bahagia dan cerdas dalam memberikan perlakuan kepada anaknya.
“Bahagia dalam artian bisa menerima apa saja kondisi anaknya, dan cerdas mendidik anaknya sehingga menjamin masa depan anak yang gemilang,” kata Dr Sawitri saat talkshow. “ABK memiliki sifat individual sekali. Cara komunikasi dan mengekspresikan keinginannya selalu berbeda-beda. Seumpama hari ini ingin sesuatu, maka besoknya keinginannya berbeda lagi.” imbuhnya.
Psikolog Inge Pramundita, S. Psi memiliki pandangan yang hampir sama. Katanya, orangtua yang diberikan anugrah anak berkebutuhan khusus harus tetap bersyukur meski pada awalnya hal itu cukup sulit untuk menerima. Untuk itulah, dia mengajak agar orangtua kembali kepada keyakinan dan tetap gembira.
“Gembira itu bisa dari banyak sisi. Semisal punya anak berkebutuhan khusus, dan di awal tidak bisa menerima. Tapi akhirnya bisa menerimanya. Anak berkebutuhan khusus memang susah diatur karena kebutuhan berbeda dengan anak normal dan butuh perhatian lebih. Lebih sabar, lebih banyak sentuhan. Biasanya yang paling utama yaitu kasih cinta dan sentuhan,” paparnya.
Sementara itu Manager Telkom CDC TR5 Dadi Ahdiyan menambahkan, nilai CSR Telkom yang terbesar adalah saat event BUMN Hadir untuk Negeri dimana Telkom Jatim menjadi tuan rumah pada Agustus 2016 lalu.
“Beberapa nilai CSR yang dikeluarkan Telkom antara lain adalah Pembinaan mantan narapidana dengan memberikan bekal wirausaha dan bantuan peralatan total senilai 100 juta, penyediaan sarana air bersih dan bedah rumah untuk 60 pejuang veteran.” tambah Dadi.
Selain itu, tambah Dadi, Telkom juga mengeluarkan dana CSR-nya untuk penjualan sembako murah senilai 150 ribu namun dijual ke masyarakat hanya 25 ribu.
Telkom juga memberikan sumbangan kepada mantan atlet nasional untuk pembinaan skill total senilai 100 juta, pembinaan desa terpencil perbatasan dan rawan konflik, penyediaan sarana air bersih di desa Trenggalek, desa Gampeng-Nganjuk dan desa Kalak Pacitan,” tandasnya.***Okin