SURABAYA, beritalima.com | Di balik megahnya bangunan-bangunan di Kota Surabaya terdapat suatu perkampungan padat penduduk yang tak jauh dari pusat kota. Kampung di wilayah Kecamatan Bubutan ini namanya Kampung Penampungan.
Disebut Kampung Penampungan, karena penghuni kampung ini sebagian besar korban kebakaran Pasar Turi tahun 2007 yang ditampung di lokasi ini oleh Pemerintah Kota Surabaya, hingga tempat ini akhirnya dikenal dengan sebutan Kampung Penampungan.
Pekampungan ini dihuni sekitar 350 keluarga yang berkumpul dalam satu lingkup bangunan dengan gang sempit dan luas rumah rata-rata berukuran 3 x 4 m2. Sebagian besar penghuninya pekerja informal seperti tukang bangunan, pedagang kaki lima, tukang becak, asisten rumah tangga, dan ojek online.
Kemudian, karena Pandemi Covid-19 ini, sebagian besar dari mereka saat ini menganggur, kehilangan sumber kehidupan.
Ketua RW Kampung Penampungan, Kholil, mengungkapkan hal itu pada media ini. Selain itu, menjelang Hari Raya Idul Adha ini, dia juga mengatakan bahwa hingga saat ini belum ada hewan qurban yang diterima baik dari warga setempat maupun dari luar kampung untuk disembelih dan dibagikan pada warga kampung ini.
“Tahun ini sepertinya tidak ada warga setempat yang berqurban, karena sebagian besar masyarakat terdampak pandemi dan kehilangan penghasilan,” ujar Kholil, Jumat (17/7/2020).
Padahal pada tahun-tahun sebelumnya selalu ada yang berqurban kendati sedikit. “Tahun-tahun lalu biasanya ada, walau tidak banyak,” kata pria umur 53 tahun ini.
“Tahun-tahun lalu rata-rata masyarakat sini dapat kurang dari satu kilo, itupun campur dengan jerohan,” imbuhnya.
Karena itu, Kholil berharap tahun ini ada dermawan yang berkenan menyalurkan hewan Qurban untuk warga warga Kampung Penampungan ini, agar mereka juga bisa merasakan kebahagiaan Qurban dan melupakan sementara permasalahan ekonomi yang sedang dialami oleh warga terdampak pandemi. (Ganefo)
Teks Foto: Kampung Penampungan di Kecamatan Bubutan, Surabaya.
