Terompet Tahun Baru Bukan Terompet Sangkakala, Kadrun !!!

  • Whatsapp

Oleh:
*Rudi S Kamri*

Pagi ini saya dibuat tertawa terbahak membaca postingan sahabat. Seperti biasa statusnya pendek, tegas dan lucu. Dan cilakanya sering benar adanya. Setelah euforia mengharamkan ucapan natal, kaum intoleran Kadruniyah pasti beranjak ke arah isu tahun baru dan terompet tahun baru. Isu murahan itu sudah pasti menjadi agenda rutin tahunan kaum Kadrun yang diamplifikasi oleh para pendakwah agama yang sehaluan kadrunnya dengan mereka.

Hidup di negeri yang indah dan damai ini dibuat ribet oleh para kelompok intoleran. Dengan patokan narasi yang dibuat oleh para ustadz yang sehaluan dengan mereka, selalu dicari-cari alasan oleh mereka untuk menggeruduk keyakinan orang lain. Mereka merasa kelompok mayoritas tapi terlihat tidak punya kepercayaan diri. Dengan memusuhi keyakinan kelompok lain, mereka tidak sadar sedang memamerkan kegundahan dan kegoyahan atas keyakinannya sendiri.

Gus Dur pernah bilang, kelompok intoleran ini sangat aneh. Saat mereka melihat salib, pohon natal, topi santa, terompet atau simbol agama lain seolah akidahnya akan runtuh. Tapi setiap hari baca Al Qur’an keimanan mereka seakan tidak tersentuh. Inilah yang terjadi di dunia sempit kaum Kadruniyah negeri ini. Keimanan mereka seakan setipis kulit bawang. Tapi emosinya setebal kulit beruang. Apa saja yang dianggap tidak sesuai dengan ajaran yang diterimanya, mereka langsung bereaksi keras. Saat ditanya alasan logikanya mereka sudah pasti akan berdalih gak karuwan dan jawabannya akan belibet muter-muter kayak kentutnya Hansip.

Mereka tidak pernah tahu, bahwa perayaan tahun baru itu sama sekali tidak berkaitan dengan prosesi agama apapun termasuk Kristen. Hanya karena biasanya ucapan natal dibarengi dengan ucapan tahun baru bukan berarti hal itu adalah tradisi umat Kristiani. Kadrun mana mau tahu hal itu. Perayaan tahun baru seharusnya dimaknai sebagai keriaan kontemplatif bagi manusia normal untuk membangun optimisme untuk menapak di tahun berikutnya. That’s all.

Pesan akhir tahun saya buat Umat Kadruniyah: “Jadilah manusia normal ya kangmas/mbakyu. Hidup ini harus disikapi dengan kelembutan hati bukan dengan “pethenthengan” terus menerus. Kalau kalian sudah merasa pekak telinga mendengar terompet tahun baru bagaimana kalian mendengar terompet sangkakala nantinya.”

Selamat menyambut tahun baru 2020 kepada para sahabat. Buatlah resolusi pribadi hanya dikau dan Tuhan yang tahu. Tidak perlu semua orang di dunia maya harus tahu resolusi pribadi kita. Masak resolusi saya tahun 2020 menunggu Dian Sastro available harus saya buat status ? Apa kata dunia dan kata suaminya Dian Sastro coba….

*Salam SATU Indonesia*
27122019

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *