BONDOWOSO, beritalima.com – Sebanyak 86 lembaga pendidikan SMA/MA negeri dan swasta di Bondowoso melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer atau UNBK, mulai Senin (9/4). Namun 33 lembaga pendidikan diantaranya terpaksa harus menumpangkan siswanya ke sekolah lain.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Kabupaten Bondowoso Mahrus Samsul , menjelaskan, kondisi ini terjadi lantaran sekolah-sekolah tersebut belum memiliki perangkat dan laboratorium komputer yang memadai untuk dilaksanakannya UNBK di sekolah masing-masing. Dari total lembaga yang tidak memiliki perangkat komputer, mayoritas atau 28 lembaga adalah MA.
“Karena banyak temen-temen itu, belum ketersediaannya komputer, kadang-kadang ketersediannya ruang lab atau ruang komputer,” jelasnya kepada sejumlah wartawan.
Adapun sekolah lainnya, yang telah melaksanakan UNBK tanpa harus menumpang, itu, sebagiannya masih harus membagi beberapa sesi ujian dalam sehari. Contohnya, SMA Prajekan, jumlah muridnya sekitar 210 orang. Jika dilakukan ujian dalam satu sesi itu, komputer yang dimiliki tidak memadai. Oleh karena itu, dibagi menjadi tiga ruang tiga sesi, dengan jumlah siswa persesi mencapai 24-30 orang.
“Kalau masalah bantuan dari atas misalnya, ada beberapa lembaga yang sudah mengajukan ke atas, dan Alhamdulillah karena analisanya sudah memenuhi. Sehingga ada yang dapat bantuan komputer,” tandasnya.
Namun demikian, walaupun kondisi perangkat komputer yang terbatas ini pihaknya tetap yakin integritas dalam pelaksanaan UNBK tetap terjamin.
” Bahwa tingkat integritas atau kejujuran pada saat melaksanakan UNBK yang tahun 2017 itu menunjukkan intergritasnya di Provinai Jatim, selain semuanya 100 persen menggunakan UNBK. Ternyata intergitas itu, tingkat ajak jadi 100 persen,” jelasnya.
UNBK SMA/MA dimulai pada 9-12 April 2018, total peserta ujian seluruh SMA/MA di Bondowoso yaknii 4.235. Rinciannya, SMA/MA Negeri berjumlah 2.122, dan yang swasta 2.113. Sementara UNBK untuk SMK telah selesai dilaksanakan, pada 2 April 2018 lalu. (*/Rois)
