TORAJA UTARA, beritalima.com – Proyek Rabat beton tahun anggaran 2017 yang berlokasi di Kelurahan Ba’tan Kecamatan Kesu’ nampaknya mulai diributkan masyarakat Kesu’.
Pasalnya, proyek yang berlokasi To’ Bubun Jemaat Gereja Ba’tan dicurigai warga setempat keberadaan proyek tersebut dicurigai proyek ‘bodong’.
Kecurigaan warga memang cukup beralasan, proyek yang ditangani oleh Badan Pemberdayaan Lembang/Desa Kabupaten Toraja Utara, awalnya muncul dalam Dokumen Pelaksaan Anggaran (DPA) 2017 namun saat warga Kesu’ menunggu pelaksaan proyek tersebut tak kunjung di kerja oleh Dinas yang bersangkutan hingga akhir tahun yang telah ditentukan.
Keresahan warga tersebut, seperti yang diungkapkan oleh tokoh warga Kesu’ yang tidak perlu nama mereka dipublikasikan oleh wartawan merasa heran, proyek rabat beton yang telah ada di DPA hingga hari ini terlihat belum dikerjakan.
“Ini ada apa, proyek sudah tercatat dalam DPA Kabupaten Toraja Utara, warga telah menunggu-nunggu pelaksanaannya, malah proyek itu hingga saat ini belum dikerjakan. Tidaklah salah kami mencurigai adanya proyek ‘bodong’ artinya, kemungkinan dana dicairkan tapi fisik proyek belum ada,” ketus warga itu, Selasa (10/4/2018).
Terkait tudingan warga setempat adanya proyek fit-tif di Kesu’, Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Natsir, saat diminta keterangannya serta ditimpali Kepala Badan Pemberdayaan Lembang/Desa, Ritha Rasinan, tidak benar adanya proyek fit-tif, aku mereka.
Justru kedua pejabat tersebut terlihat membantah, proyek rabat beton itu, yang awal berlokasi di To’ Bubun Jemaat Gereja Ba’tan dicurigai ‘bodong’. Dari keterangan mereka, proyek itu dipindahkan di Kecamatan Sangalangi.
“Proyek itu kita pindahkan lokasinya di Kecamatan Sangalangi, dalam usulan perubahan, tidak benar fit-fif,” kata Rasinan.
Warga berharap kepada pihak Tipikor Polres Tana Toraja agar menyelusuri persoalan yang sedang dihadapi warga Kesu’ terkait adanya dugaan proyek fit-fif. (gs).
