Tiga Hari Proses Persalinan, Akhirnya Bisa Melahirkan di Puskesmas Arjasa

  • Whatsapp

SUMENEP, beritalima.com – Setelah melalui proses persalinan selama 3 hari,akhirnya Mas Anita (19th) istri dari Nurul Amin (26th) berhasil melahirkan bayi dengan selamat pada hari Sabtu tgl 27 Januari 2018 jam 01.45 wib di Puskesmas kecamatan Arjasa Kabupaten Sumenep Madura.Anita yang beralamat di desa Kalikatak kecamatan Arjasa ini mulai masuk Puskesmas Arjasa pada hari Kamis tgl 25 Januari 2018.

Nurul Amin menuturkan kepada media BeritaLima.com bahwa anak ini merupakan anak pertama sejak menikah dua tahun yang lalu. Karena sudah 3 hari dirasa belum ada perkembangan, takut terjadi apa apa dengan istri dan anaknya, pihaknya memaksa kepada pihak Puskesmas untuk segera dirujuk ke Sumenep. Akan tetapi pihak Puskesmas tidak menyetujui dengan alasan cuaca buruk. “Karena pada hari kamis kebetulan ada kapal perintis yang mau ke Sumenep,Kami sempat memaksa pihak Puskesmas untuk segera merujuk istri saya ke Sumenep. Takut sampai terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan. Akan tetapi pihak Puskesmas berusaha meyakinkan kami untuk tetap melahirkan di Puskesmas Arjasa,” kata Nurul.

Kepala Puskesmas Arjasa,H.Daeng Moh.Saed,S.Kep.Ns ketika ditemui media disela sela kesibukannya membenarkan bahwa pasien atas nama Mas Anita warga desa Kalikatak sempat memaksa untuk segera dirujuk ke Rumah Sakit Umum Sumenep. Akan tetapi karena keadaan cuaca sangat buruk,walaupun hari itu kebetulan ada kapal Perintis yang akan ke Kalianget,pihaknya tetap tidak mengijinkan.Disamping karena menghawatirkan keselamatan pasien di atas kapal,juga melihat kondisi pasien yang masih dianggap mampu untuk melahirkan secara normal. “ Saya sengaja tidak mengizinkan untuk dirujuk ke Sumenep demi keselamatan pasien, karena saya sudah konsultasi dengan syahbandar mengenai keadaan laut “ujar Daeng Saed.”Karena kami bertanggung jawab,tadi malam saya kumpulkan semua dokter dan bidan senior untuk membantu proses persalinan Anita,dan alhamdulillah Anita bisa melahirkan walaupun dengan cara difacum,” lanjutnya.

Daeng saed berharap kepada pemerintah sambil menunggu berdirinya Rumah Sakit Kepulauan,agar dikirim Rumah sakit apung seperti beberapa bulan yang lalu. Karena masih banyak pasien yang perlu tindakan operasi.

Sementara itu dokter Winda Trisna Utami yang juga ikut membantu proses persalinan Anita menceritakan bahwa persalinannya dibantu dengan facum extraksi.Hal itu dilakukan karena kekuatan mengejan ibu bayi masih kurang.

“Karena sudah pembukaan lengkap terus sudah turun ke bawah kepalanya, tapi karena kekuatan ibunya masih kurang bagus akhirnya kita bantu dengan facum extraksi Alhamdulillah bisa melahirkan dengan selamat,” tutur Winda.

Jadi prosesnya mulai jam 23.00 dan melahirkan jam 01.45 wib.”Secara keseluruhan kondisi bayi bagus tapi pernafasannya kurang stabil seratus persen, jadi perlu dibantu dengan oksigen dan pengobatan. Sedangkan untuk menjaga kondisi suhu pada bayi perlu dimasukkan dalam incubator,” pungkasnya. (Fak)

beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *