SURABAYA, beritalima.com- Setelah Jawa Timur bebas dari Level 4 dan Zona Merah, kembali provinsi ujung timur Pulau Jawa ini mendapatkan kabar membahagiakan dan patut disyukuri dalam penanganan Covid-19.
Berdasarkan assesment situasi Covid-19 dari Kemenkes RI, per 9 September 2021 yang dirilis pada 10 September 2021, 3 kabupaten/kota di Jawa Timur masuk pada level 1. Yaitu Kab. Lamongan, Tuban, dan Pasuruan. Kondisi ini mengalami peningkatan dibandingkan sebelumnya dalam assesment yang dilakukan oleh Kemenkes RI per 8 September 2021 dari 1 kabupaten menjadi 3 kabupaten.
Sementara untuk level 2 terdapat 19 kabupaten/kota antara lain Kab. Sumenep, Situbondo, Sidoarjo, Sampang, Probolinggo, Pamekasan, Ngawi, Nganjuk, Malang, Kota Surabaya, Kota Pasuruan, Kab. Kediri, Jombang, Jember, Gresik, Bondowoso, Bojonegoro, Banyuwangi, dan Bangkalan.
Assesment PPKM yang dilaksanakan pada 8 September dan 9 September 2021, untuk level 3 terjadi penurunan dari 18 menjadi 16 kabupaten/kota di Jatim. Diantaranya, Kab. Tulungagung, Trenggalek, Ponorogo, Pacitan, Mojokerto, Magetan, Madiun, Lumajang, Kota Probolinggo, Kota Mojokerto, Kota Malang, Kota Madiun, Kota Kediri, Kota Blitar, Kota Batu, dan Kab. Blitar.
Atas capaian yang diperoleh Pemprov Jatim, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi sekaligus menyampaikan ucapan terima kasih atas gerak cepat dan sinergi dari semua pihak yang ikut mencegah penyebaran Covid-19 di Jatim. Tak hanya Pemprov, tetapi Forkopimda Jatim, Bupati/Walikota dan Forkopimda Kabupaten/ Kota, tenaga kesehatan (nakes), serta semua elemen masyarakat se-Jatim yang saling bersinergi dan menjaga kekompakan dalam mencegah dan mengendalikan penyebaran Covid-19.
“Alhamdulillah hari ini sudah ada 3 kabupaten/kota di Jatim yang masuk pada level 1. Data ini berasal dari assesment situasi Covid-19 yang dirilis Kemenkes RI per hari Jum’at tanggal 10 September 2021,” ujar orang nomor satu di Jatim itu di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat (10/9) malam.
“Terima kasih atas gerak cepatnya, kerja keras, dan sinergi dari semua pihak yang ikut mencegah penyebaran Covid-19 di Jatim. Di dalamnya termasuk Forkopimda Jatim, TNI- POLRI, Pemkab/Pemko, tenaga kesehatan (nakes), tokoh agama, tokoh masyarakat, akademisi, media, sektor swasta dan seluruh elemen masyarakat di Jatim,” kata Khofifah.
Terkait capaian vaksinasi di Jatim, gubernur perempuan pertama di Jatim itu menjelaskan, berdasarkan Dashboard Kemenkes/KCPEN per 10 September 2021, jumlah total capaian vaksinasi dosis pertama dan kedua sudah mencapai 17.471.879 dosis. Terdiri dari capaian dosis pertama mencapai 11.244.023 orang dan dosis kedua mencapai 6.227.856 orang.
Menurut Khofifah, capaian ini sejalan dengan langkah Pemprov Jatim bersama Forkopimda Jatim dan seluruh pihak dalam mempercepat pelaksanaan vaksinasi di Jatim. Pasalnya, untuk vaksinasi ini memang dibutuhkan adanya kerja sama yang kuat lintas sektor dan semua pihak, termasuk melibatkan pentahelix approach di dalamnya. Sebab mewujudkan herd immunity memang menjadi tanggung jawab bersama.
“Yang patut kita syukuri saat ini, Jatim sudah bebas zona merah dan terlepas dari level 4. Vaksinasi terus kita gencarkan. Meski demikian saya kembali mengingatkan protokol kesehatan (prokes) jangan sampai lengah. Tetap jaga prokes agar kita segera bisa keluar dari pandemi,” pungkas Khofifah. (Red).