PAMEKASAN, Beritalima.com- Ratusan massa demonstrasi dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Pamekasan ke kantor DPRD Setempat berakhir ricuh. Jumaat (9/2).
Aksi Saling dorong dengan polisi bermula pada saat kemarahan massa memuncak karena permintaannya untuk ditemui oleh sejumlah pihak yang disuratinya secara administrasi tidak terpenuhi.
Aksi bentrok kedua belah pihak mengakibatkan Ketua PMII Cabang Pamekasan Mohammad Fadil harus dibawa kedalam mobil ambulance untuk mendapatkan penanganan medis lantaran pingsan saat saling dorong terjadi. Sebagian diantaranya pula, langsung ditangani disekitar lokasi oleh pihak medis.
Aksi demo ratusan mahasiswa yang identik dengan warna biru kuning ini untuk menolak kebijakan pemerintah yang telah mengimpor garam sebesar 3,7 juta ton. Orator aksi mengatakan kebijakan pemerintah tersebut tidak memihak petani garam Kabupaten Pamekasan sebangai penghasil garam lokal.
“Kami menolak kebijakan pemerintah yang telah mengimpor garam 3,7 juta ton itu, kerana kebijakannya sangat tidak berpihak kepada kami khusus para petani penghasil garam di Pamekasan. Sebab, garam kami juga masih asin dan masih mencukupi kebutuhan garam indonesia karena wilayah kami merupakan nomor urut dua sebagai penghasil garam,” kata Orator Aksi PMII, Moh Abror, dihadapan ratusan massa.
Aksi kericuhan tersebut mulai mereda, setelah pihak kepolisian mengamankan beberapa orang yang diduga sebagai provokator.
Akhirnya massa demonstran membubarkan diri, stelah ada kesepakatan dengan pihak DPRD Pamekasan. Kendati demikian, mereka berjanji akan tetap terus mengawal segala bentuk tuntutannya yang telah disepakti untuk ditindaklanjuti oleh pihak DPRD setempat.(Zul/An).