SERDANGBEDAGAI, Beritalima.com-
Sungguh prihatin melihat sungai saluran irigasidiKabupatenSerdangbedag ai,Sumatera Utara , dimana yang seharusnya sungai irigasi tersebut untuk dipelihara dan di rawat malah sebaliknya irigasi tersebut menjadi semak belukar alias tak di rawat oleh Balai Wilayah Sungai (BWS)II Provsu.
Padahal sungai irigasi tersebut melintasi sumatera (Jalinsum )Medan -Tebing -tinggi yakni dijembatan Desa Seibuluh perbatasan, Kecamatan Perbaungan dengan Teluk Mengkudu. Padahal sungai tersebut sangat berguna bagi warga sekitar , khususnya warga Desa Seibuluh, Dusun I , Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdangbedagai .
” Tolong kami pak Gubenur , Sungai Irigasi Seibuluh sangat bermanfaat bagi warga sini, kita takut semakin tidak dirawat semakin takut sungai irigasi tersebut jadi tempat hewan buas , kita takut Lo pak. Ucap Wati dengan rawut wajah sedih kepada beritalima.com dilokasi sungai irigasi tersebut .Minggu (27/8)sekitar pukul 16:30 wib .
Dulu bapak masih jadi Bupati Sergai dan dilantik menjadi Gubernur , lanjut kata Wati , selalu mengingat apa keluhan warga Sergai apalagi soal sungai irigasi desa Seibuluh sering di rawat dan Normalisasikan membersihkan Rumput -rumput dilokasi tersebut. Kini semenjak pak Gubenur banyak kesibukan jadi lupa untuk melihat setuasi sungai irigasi tersebut. Ujarnya
Seperti dikataka Adi kepada beritalima.com mengatakan , ” Sungai Irigasi desa Seibuluh kita lihat semakin rawan dan semakin semak belukar selama ini belum ada rawatan maupun normalisasi oleh pihak pemerintah provinsi Sumatera Utara . Dan kita juga pernah menceritakan hal ini kepemerintahan desa , namun sampai sekarang belum juga ada tindakan pemerintah setempat.
” Warga mohon kepada bapak Gubenur Sumut agar kirahnya untuk memperhatikan irigasi sungai Seibuluh, kecamatan Perbaungan , dimana warga setempat sangat manfaat air sungai tersebut untuk kebutuhan warga sekitar untuk mengaliri ratusan hektar sawah milik warga sekitar .
Seperti hasil pantuan beritalima.com sebelumnya dimana dilokasi irigasi tersebut, sangat prihatin dan heran dengan setuasi irigasi tersebut banyak terlihat rumput -rumput seperti (eceng gondok ,lalang, dan lainya )yang semak belukar alias tak di rawat , begitu juga lokasi irigasi tersebut jadi tempat pembuangan kotoran(Bangkai ayam-red)dan tempat pembuangan sampah oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Padahal irigasi sungai buluh sangat berfungsi sekali untuk warga sekitar melakukan aktivitas sehari-hari seperti melakukan Mandi,Cuci pakaian,dan sebaliknya .
Seperti dikatakan ,Kadis Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang(PUPR)Sergai ,Siswanto Spd dikonfirmasi melalui via Wass Aaf kepada beritalima.com mengatakan.
“Untuk lokasi itu adalah kewenangan Balai Wilayah Sungai (BWS)II Provsu,dan kita juga sudah menyurati pihak BWS II Provsu untuk segera melakukan normalisasi, karna untuk sungai menjadi kewenangan mereka.”pungkasnya.
Reporter Beritalima:Sugi