SUMENEP, beritalima.com| Tradisi menjelang bulan Ramadhan berbagai kegiatan dilakukan warga desa khususnya di Kabupaten Sumenep. Ada yang berbelanja ke pasar untuk persiapan menghapi bulan Penuh berkah tersebut. Ada yang membuat sasangon ( Ruwahan/ rebbe) dengan mengundang sejumlah tetangga dengan didahului tahlil dan yasinan.
Termasuk gotong royong dalam membersihkan (Akosar, Bahasa Madura, red) pemakaman desa yang melibatkan seluruh warga yang dikomando langsung oleh Kepala desa.
Adalah warga desa Bates Kecamatan Dasuk Kabupaten Sumenep Madura Jawa Timur yang terkenal kental dengan adat ketimuran dan bahu membahu dalam kegotongroyongan.
Hari ini Sabtu 10 april 2021warga dusun Laok dan dusun daja desa Bates kecamatan Dasuk Sumenep bersih – bersih kuburan (makam). Puluhan warga melakukan bersih-bersih dan tahlil bersama di makam setempat.
Sunartini Zaini Kepala desa Bates kecamatan Dasuk Sumenep kepada media ini mengatakan, Kegiatan rutin yang memang dilakukan setiap menjelang puasa, melibatkan warga baik dari kalangan orangtua, pemuda, hingga remaja. Diharapkan dengan kegiatan tersebut masyarakat tidak melupakan budaya gotong royong yang memang menjadi ciri bangsa ini.
“Pokoknya menjelang puasa kita lakukan kegiatan ini, disisi lain kita juga mengharapkan budaya gotong royong akan tetap terjaga tidak tergerus oleh kemajuan zaman, selain itu juga sebagai ajang silaturahmi sesama warga,” kata Kades Sunartini.
Bersih – bersih kuburan ini, lanjut Sunar, dipusatkan di pemakaman “Ghelpao” Desa Bates Kecamatan Dasuk Kabupaten Sumenep. Karena menurutnya, di pemakaman Ghelpao ini tempat pemakaman keturunan keluarga besar masyarakat desa Bates dan warga umum lainnya.
“Mengingat nanti banyak orang yang berdatangan untuk ziarah, jadi tidak enak kalau kuburan kelihatan kotor dan kumuh,” katanya seraya berharap agar kegiatan seperti ini terus dilakukan setiap menyambut bulan suci Ramadhan, terutama warga yang memiliki sanak keluarga agar bisa melakukan pembersihan minimal di kuburan keluarganya atau sanak saudaranya.
(An)