TULUNGAGUNG, beritalima.com- Peringatan Hari Jadi ke- 819 Kabupaten Tulungagung, Badan Riset Daerah (BRIDA) menggelar Tulungagung Coffee Festival 2024. Acara dilaksanakan mulai tanggal 29 November hingga 1 Desember 2024, di halaman kantor Pemkab Tulungagung.
Kegiatan Tulungagung Coffee Festival 2024, dibuka langsung oleh Pj. Bupati Tulungagung, Ir. Dr. Heru Suseno, MT. Dihadiri Sekda Tri Hariadi, Ketua Dewan, Ketua Komisi B DPRD Tulungagung, forkopimda, OPD terkait dan 25 peserta pelaku usaha kopi di wilayah Kabupaten Tulungagung.
Kadinkop UM Sekaligus Plt. Kepala BRIDA Kabupaten Tulungagung, Dr. Slamet Sunarto, M.Si., mengatakan, kegiatan tersebut untuk memberikan fasilitasi pelaku usaha mikro terkait produksi dan pengolahan, pemasaran, SDM, serta desain dan teknologi pada program pengembangan UMKM di Kabupaten Tulungagung.
“Tulungagung Coffee Festival 2024 ini bertujuan, untuk menampilkan produk kopi dan budaya ngopi khas Tulungagung, mendukung kreatifitas pelaku usaha kopi di Kabupaten Tulungagung, meningkatkan jangkauan pemasaran peserta festival dan meningkatkan omset penjualan peserta festival,” katanya. Jum’at, (29/11/2024) malam.
Dengan mengusung tema “Bakno Iso”, lanjut Slamet, mencerminkan semangat, tekad yang luar biasa, serta kolaborasi yang baik dengan berbagai pihak, sehingga anak-anak kopi Kabupaten Tulungagung bisa melaksanakan kegiatan ini.
“Komunitas kopi disini, siap memproduksi kopi khas Tulungagung beserta kelengkapan ijin usaha seperti NIB, PIRT Halal, dan BPOM, yang selanjutnya bisa dikonsumsi untuk kalangan pemerintah maupun Forkopimda,” lanjutnya.
Menurutnya, ada tiga jenis kegiatan perlombaan dalam acara tersebut yakni, Manual Brew Full Trowdown Competition, Latte Art Full Basic Competition, dan Chete Competition.
“Kegiatan ini juga dibarengi dengan pembentukan Asosiasi Kopi Tulungagung, yang beranggotakan para pelaku kopi Tulungagung dan launching Z coffee,” tutupnya.
Sementara itu, Pj. Bupati Tulungagung, Ir. Dr. Heru Suseno, MT., dalam sambutannya menyampaikan, kegiatan Tulungagung Coffee Festival ini diharapkan mampu meningkatkan eksistensi produk kopi asli Tulungagung serta menggali kreativitas dan potensi yang tersembunyi Barista lokal Tulungagung agar tidak kalah saing.
Selain itu, kegiatan ini diharapkan mampu berkontribusi pada upaya penanganan inflasi di Kabupaten Tulungagung, dimana tercatat pada bulan September angka inflasi sebesar 1,81%.
“Angka inflasi kita masih dibawah rata rata nasional yakni, 1,84%, sedangkan di Provinsi 1,73%. Inflasi berdasarkan komoditas (m-to-m) pada bulan September 2024, utamanya disebabkan oleh komoditas kopi bubuk yang mempunyai andil sebesar 0,08%,” ujarnya.
“Hal ini terjadi akibat adanya kenaikan permintaan terhadap produk kopi sehingga menyebabkan naiknya harga di pasar,” imbuhnya.
Ia berharap, dengan meningkatnya permintaan kopi di Tulungagung, dapat menimbulkan semangat bagi petani kopi Tulungagung dalam membudidayakan dan pengolahan kopi.
“Dengan meningkatnya permintaan kopi Tulungagung, sehingga dapat meningkatkan ekonomi masyarakat utamanya petani kopi dan masyarakat Tulungagung pada umumnya,” tandasnya. (Dst).