Turut Berduka, Perawat di Situbondo Kenakan Pita Hitam

  • Whatsapp

SITUBONDO, beritalima.com – Sebagai bentuk turut berduka cita atas gugurnya seorang  perawat di RS Dr.Kariadi Semarang dalam tugasnya melawan pandemi COVID-19, Seluruh perawat di kabupaten Situbondo mengenakan pita hitam di lengan saat bekerja. Sabtu (11/4/2020).


Ditemui saat di PKM panarukan Ns. Galuh Vita Ariani,S.Kep salah satu perawat di Pusat  Kesehatan Masyarakat (PKM) Panarukan menyampaikan hal tersebut sebagai bentuk Solidaritas terhadap teman seprofesi yang kehilangan nyawa karena berjuang demi merawat masyarakat pasien yang terinfeksi Corona Virus  Covid-19. 

Bacaan Lainnya


“Selain sebagai bentuk solidaritas, kami sebagai perawat sangat prihatin atas penolakan pemakaman terhadap perawat yang meninggal dunia akibat terpapar corona, dimana almarhum sudah berjuang demi kesembuhan  masyarakat yang terpapar,”Kata Galuh, 


Disisi lain Kepala PKM kota Situbondo  Mince Hendrayani, S.KM.,M.Kes menyayangkan stigma negatif yang berkembang ditengah masyarakat terhadap pasien maupun jenazah penderita COVID-19 yang akhirnya dikucilkan, bahkan ditolak oleh warga sekitarnya, bahkan beberapa sempat diusir dan didemo seperti yang pernah beredar di media sosial.


“Stigma itu pasti berdampak negatif juga bagi petugas kesehatan, bisa saja yang terjadi terhadap para dokter dan perawat yang berjuang hingga akhirnya meninggal, menimpa terhadap kami disini, haruskah kemudian kami dikucilkan atau ditolak,”Kata Kapus Mince dengan bergetar dan mata berkaca – kaca.


Dengan mengikat pita hitam dan menaruh di dada, perawat di Situbondo tetap menjalankan tugasnya seperti biasa walaupun sebenarnya mereka dalam kondisi ikut berduka.(Joe)

beritalima.com beritalima.com

Pos terkait