Viral Piala Kemenangan Dikenai Pajak Rp 4 Juta oleh Petugas Bea Cukai

  • Whatsapp

Wanita WNI ini curhat dirinya pernah disuruh bayar pajak Rp 4 juta untuk ambil piala menang lomba nyanyi di Luar Negeri.

JAKARTA, Beritalima.com-
Setiap barang impor umumnya ada biaya tambahan yang ditarik oleh petugas bea cukai. Entah itu kategori mewah maupun biasa, branded atau tidak tetap harus membayar senilai nominal tertentu.

Beberapa tahun ke belakangan ini viral beberapa kejadian terkait petugas bea cukai yang “Malak” para pendatang dari luar negeri.

Ada sebuah kejadian yang sempat viral menimpa salah seorang wanita WNI. Ia ditodong bayar biaya sebesar Rp 4 juta oleh petugas bea cukai saat mengambil piala hasil menang lomba menyanyi di luar negeri.

Wanita tersebut curhat di media sosial karena merasa dipaksa membayar oleh petugas bea cukai, padahal hanya sebuah piala, bukan barang mewah atau branded. Karena sempat viral, Kemenkeu sampai minta maaf.

Berdasarkan YouTube Kompas TV Sukabumi yang telah tayang pada 22 Maret 2023, WNI itu bernama Fatimah Zahratunnisa. Ia diketahui menang lomba menyanyi di Jepang.

Piala hasil kemenangan dalam ajang pencarian bakat di luar negeri tersebut, ia kirimkan melalui ekspedisi. Karena kalau dibawa langsung sendiri tidak memungkinkan, sebab terlalu besar.

Rasa kecewa muncul ketika ia hendak mengambil kiriman paket piala tersebut, malah petugas bea cukai menyuruhnya bayar pajak senilai Rp 4 juta.

Bahkan Fatimah saat itu juga disuruh membuktikan kalau piala tersebut memang hasil menang lomba menyanyi di luar negeri. Seolah petugas saat itu tidak percaya.

“Videonya saya yang nyanyi, saya memenangkan acara tersebut. Tapi di situ stafnya bilang gini: ‘Ah masak sih ini kamu? Kita masih belum percaya’. Gitu,” ungkap Fatimah.

Ia mengungkapkan kalau dirinya sampai bingung membuktikan di hadapan staf bea cukai pakai cara apalagi. Supaya mereka tidak mempersulit dan percaya.

“KTP ada, berkas ada, video ada dan saya rasa muka saya sama yang di video nggak terlalu beda gitu. Saya bingung harus buktikan dengan cara apalagi,” ujarnya.

Namun, dugaan Fatimah ternyata salah. Ternyata staf yang bertugas saat itu malah masih tetap melakukan tawar-menawar dengan dirinya terkait nominal uang yang dibayarkan.

“Tapi ternyata stafnya ini, kita ada beberapa kali tawar menawar gitu. Kalau segini gimana, kalau segini gimana gitu,” jelasnya singkat.(Yul).

beritalima.com

Pos terkait