Sumenep, beritaLima – Mengusung Tema “Mengawal Program Wirausaha Muda Dalam Memajukan Ekonomi Kerakyatan Kabupaten Sumenep” Mahasiswa Sumekar Raya (Mahasurya) menggelar diskusi Publik pada Minggu (26/ 02) dihotel Utami Sumekar Sumenep.
Acara yang digelar dalam rangka Hari Lahirnya Komunitas Mahasiswa Sumenep Kraton ini dihadiri Wakil Bupati Sumenep sekaligus membuka acara dialog publik mengenai Wirausaha muda yang juga termasuk program 100 hari Bupati Wakil Bupati Sumenep periode 2016 – 2021.
“Kewirausahaan merupakan salah satu dimensi penting dalam membentuk jiwa pemuda indonesia, disamping jiwa kepemimpinan dan kepeloporan sebagaimana n termuat dalam tujuan pembangunan kepemudaan undang-undang nomer 40 tahun 2009”, demikian disampaikan Wakil Bupati Sumenep Achmad Fauzi saat membuka Diskusi Publik yang digelar oleh Mahasiswa Sumekar Raya (Mahasurya) dalam rangka Harlahnya yang ke – 3 Tahun 2017.
Untuk itulah, Kata Wabup kewirausahaan pemuda perlu dikembangkan untuk mendorong kemandirian pemuda dibidang ekonomi, mengingat tingkat pengangguran di indonesia saat ini masih cukup tinggi. “Karena Berdasarkan data BPS, tingkat pengangguran terbuka secara nasional tahun 2015 sebanyak 7 juta orang atau 5,5 persen”, tutur Wabup Achmad Fauzi.
Sementara itu, di kabupaten sumenep, berdasarkan data bps tahun 2015, jumlah angkatan kerja di sumenep mencapai 593 ribu 145 orang. Sementara yang bekerja mencapai 580 ribu 887 orang. Itu artinya, tingkat pengangguran terbuka mencapai 12. 225 orang atau 2,07 persen.
“Dari 580 ribu 887 orang yang bekerja tersebut, rata-rata didominasi oleh kalangan pendidikan rendah. Tidak pernah sekolah sebanyak 135 ribu 228 oarang atau 23 persen, tidak tamat sd sebanyak 117 ribu 517 orang atau 20 persen, lulusan sd sebanyak 146 ribu 488 orang atau 25, 2 persen. Sedangkan yang lulusan perguruan tinggi hanya sebanyak 30 ribu 141 orang atau 5,1persen”, ungkap sosok pria yang hobby Ngetrail ini.
Menurut Wabup, Fenomena pengangguran di kalangan terdidik, selain disebabkan terbatasnya lapangan pekerjaan, juga karena rendahnya tingkat kewirausahaan yang dapat dihasilkan dari dunia pendidikan.
“Untuk itulah pemerintah kabupaten sumenep membentuk program wirausahawan muda tidak lain untuk mengurangi pengangguran di kabupaten sumenep. Insya allah dalam lima tahun mendatang bisa lahir 5. 000 orang wirausahwan muda”, tandasnya optimis.
Sementara itu, Program wirausahawan muda tahun 2017 dilaksanakan dengan model dan konsep yang jelas. Tahun ini, kita telah merekrut 1.000 calon wirausahawan muda melalui seleksi terbuka tahun 2016 lalu. Tahun ini ada 24 jenis usaha yang akan diberikan pelatihan yang akan dibagi 30 kelas.
Saya berharap kepada calon wirausahawan muda untuk mempergunakan momentum ini sebaik-baiknya. Kesempatan ini tidak akan datang dua kali. Bahkan, masih banyak yang mengantri untuk ikut program ini.
Kepada pihak yang terlibat langsung di dalamnya, baik STKIP PGRI maupun SKPD terkait, untuk meningkatkan koordinasi dan kerjasamanya. Kita tidak ingin program ini mubazir atau hanya menghabiskan anggaran semata. “Saya ingin, pada saat pameran pembangunan bulan oktober nanti, sudah ada produk-produk unggulan yang dihasilkan oleh lulusan wirausahawan muda ini”, harap Wakil Bupati Sumenep Achmad Fauzi.
(An)