Wabup Yohanes Rettob Ajak ASN Mimika Tunjukkan Revolusi Mental

  • Whatsapp
Wakil Bupati Mimika, Yohanes Rettob, S.Sos., M.Si saat memimpin Apel ASN di Lapangan Upacara Sentra Pemerintahan Mimika, Kamis (15/09). (Foto: Ardhan Gandum)

TIMIKA – beritalima.com l Jargon ‘Revolusi Mental’ mulai digaungkan Bupati dan Wakil Bupati Mimika terpilih periode 2019-2024, Eltinus Omaleng SE., M.M dan Johannes Rettob, S.Sos., M.Si demi mewujudkan program 100 hari kerjanya sebagaimana amanat Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 12 Tahun 2016 tentang Gerakan Nasional Revolusi Mental.

Wakil Bupati Rettob dalam amanat apel pagi di Pusat Pemerintahan Kabupaten Mimika, Kamis (12/9) menegaskan harapannya bersama Bupati Omaleng, demi terciptanya perubahan yang dibutuhkan masyarakat Mimika di segala bidang kehidupan.

“Bupati dan tidak bisa bekerja tanpa adanya dukungan dari bapak ibu sekalian. Oleh karena itu, dukungan dari semua Aparatur Sipil Negara (ASN) baik PNS dan Non PNS serta para Pejabat Eselon II, III dan IV serta semua unsur Pemerintah Kabupaten Mimika. Mari kita mulai merubah pola pikir (mindset-red), merubah sikap mental menjadi seorang pelayan masyarakat. ASN yang bekerja untuk masyarakat dan jangan minta dilayani oleh masyarakat. Kita yang harus melayani masyarakat,“ ajak Wakil Bupati Yohanis Rettob.

Dalam kepemimpinan keduanya, ditambahkan Wabup Rettob, Revolusi Mental wajib bagi ASN di pemerintah Kabupaten Mimika. Itu harus dilakukan perubahan dalam kita bekerja, tata cara kelola pemerintahan. Terutama disiplin waktu, disiplin terhadap regulasi-regulasi dalam pemerintahan ini.

“Tugas kita hanya dua hal, sebagai regulator dan fasilitator. Bagaimana bapak-ibu di semua OPD (Organisasi Perangkat Daerah) perlu melalukan inovasi baru pada regulasi-regulasi sesuai dengan kondisi masyarakat yang ada. Bahkan sebagai fasilitator, kita perlu mendukung masyarakat agar bisa maju,” jelas Wabup Rettob yang akrab dengan gayanya yang bersahabat.

Menurut Wabup Rettob, tugasnya bersama Bupati Mimika ke depan akan mengevaluasi terus kinerja di masing-masing OPD. Alasannya jelas, karena masyarakat Mimika sangat berharap terjadi sejumlah perubahan-perubahan di Kabupaten Mimika. (Muhamad Ardhan Fandun/sam nussy).

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *